Pada 2022, 48% Dunia Kerja Diprediksi Gunakan Mesin, Khofifah Ingatkan Pentingnya Reskilling SDM

Pada 2022, 48% Dunia Kerja Diprediksi Gunakan Mesin, Khofifah Ingatkan Pentingnya Reskilling SDM Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa saat pengarahan pada Rapat Kerja Pimpinan Perguruan Tinggi di lingkungan Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah VII Jawa Timur di Hotel Singhasari Kota Batu, Rabu (30/10). foto: Istimewa/ BANGSAONLINE.com

BATU, BANGSAONLINE.com - Gubernur Jawa Timur Indar Parawansa menyebut perkembangan teknologi, masuknya era revolusi industri 4.0 dan kemajuan dunia global ke depan mendorong adanya pergeseran ketenagakerjaan.

Untuk itu, dibutuhkan adanya reskilling sumber daya manusia (SDM) dengan memperhatikan kebutuhan dunia kerja di masa mendatang.

"Berdasarkan data The World Economic Forum terjadi beberapa asumsi kemungkinan pergeseran dunia kerja. The World Economic Forum memprediksi di tahun 2022 dunia kerja yang menggunakan mesin kemungkinan berada di kisaran 48%. Berarti yang menggunakan tenaga manusia sebesar 52%," kata .

Penjelasan itu disampaikannya saat memberi pengarahan pada Rapat Kerja Pimpinan Perguruan Tinggi di lingkungan Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah VII Jawa Timur di Hotel Singhasari Kota Batu, Rabu (30/10).

"Keadaan tersebut akan berbanding terbalik di tahun 2025 yang menggunakan mesin sudah mencapai 52%. Sementara skill yang menggunakan padat karya itu mencapai 48%," ujar .

Melihat hal tersebut, menyampaikan dibutuhkan langkah antisipatif yang harus dilakukan semua lini, utamanya pemerintah dan dunia . mendorong kepada untuk ikut memperkuat sekaligus mengidentifikasi skill yang dibutuhkan oleh dunia usaha maupun dunia industri.

Khusus di , sebut Gubernur , menjadi bagian penting untuk memetakan skill apa yang mengalami pertumbuhan, serta apa yang mengalami penurunan.

Berdasarkan World Economic Forum, skill yang mengalami pertumbuhan di tahun 2025 adalah pemikiran analitis dan inovasi, pembelajaran aktif dan strategi pembelajaran. Selain itu juga desain teknologi dan pemrograman, serta skill berpikir kritis dan analisis.

Di sisi lain skill pemecahan masalah yang kompleks, kepemimpinan dan pengaruh sosial, kecerdasan emosional, penalaran, pemecahan masalah dan ideasi, dan sistem analisis dan evaluasi juga akan menjadj kebutuhan di dunia kerja di masa tersebut.

Sedangkan skill yang mengalami declining meliputi ketangkasan manual, daya tahan dan presisi, Memori, kemampuan verbal, pendengaran dan spasial. Serta manajemen sumber daya keuangan, material instalasi dan pemeliharaan teknologi, membaca, menulis, matematika, dan mendengarkan secara aktif.

"Kami bersyukur strong patnership antara Pemprov Jatim dan bisa terus memperkuat. Dan kami ingin agar bisa dibantu mengidentifikasi skill apa saja yang sedang tumbuh (growing) atau skill yang sedang turun (declining) akan terkonfirmasi," ungkapnya.

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO