Punya Ribuan Mahasiswa dari Berbagai Daerah, IKIP Budi Utomo Prakarsai Deklarasi Kebangsaan

Punya Ribuan Mahasiswa dari Berbagai Daerah, IKIP Budi Utomo Prakarsai Deklarasi Kebangsaan Deklarasi Kebangsaan di IKIP Budi Utomo. foto: IWAN/ BANGSAONLINE

MALANG, BANGSAONLINE.com - IKIP Budi Utomo menggelar deklarasi Kebangsaan Indonesia Damai melalui pembacaan Sumpah Pemuda, Kamis (22/8). Deklarasi ini dipimpin oleh anggota DPR RI Komisi VI Rieke Diah Pitaloka, yang didampingi Rektor IKIP Budi Utomo Dr. H. Nurkholis Sunuyeko, Kapolres Malang Kota AKBP Asfuri, dan Dandim 0833 Kota Malang Letkol Inf Tommy Anderson.

Tampak segenap mahasiswa dan ratusan mahasiswa IKIP lainnya ikut secara kompak membacakan deklarasi.

Deklarasi yang digelar IKIP Budi Utomo ini lantaran ribuan mahasiswanya berasal dari berbagai daerah. Melalui deklarasi tersebut, diharapkan para mahasiswa dapat menjunjung tinggi nilai persatuan dan kesatuan.

Wakil Wali Kota Malang Sofyan Edi Jarwoko yang ikut hadir dalam acara itu mengapresiasi langkah positif yang dilakukan IKIP Budi Utomo. Dalam kesempatan itu, ia kembali menegaskan bahwa sejauh ini Pemkot tidak pernah membahas pemulangan mahasiswa .

"Kami berharap, mahasiswa tak mudah terprovokasi atas isu yang muncul. Kami (Pemkot) memastikan mahasiswa di Kota Malang aman, dipastikan tidak ada lagi gesekan antara warga dan mahasiswa asal ," ungkapnya.

Sementara Anggota DPR RI Komisi VI Rieke Diah Pitaloka menegaskan deklarasi ini merupakan bagian dari Indonesia Power di Kota Malang. "Tujuannya mewujudkan Kota Malang bagian dari NKRI, mengedepankan rasa persatuan dan kesatuan menjaga Pancasila secara utuh. Kami pastikan tanpa adanya rasa persatuan dan kesatuan, mustahil Indonesia bisa maju," tegas Rieke.

"Nilai persatuan dan kesatuan, saling menghargai, serta menghormati menjadi modal utama dan harus dikedepankan serta dijaga secara solid. Ideologi Pancasila harus diperkokoh. Kami yakini mudah tercapai dan terwujudkan," tandasnya.

Di sisi lain, Rektor IKIP Budi Utomo Dr. H. Nurkholis Sunuyeko menjelaskan deklarasi ini sengaja digelar lantaran kampusnya memiliki mahasiswa yang beraneka ragam suku, budaya, dan bahasa. "Kami ini sebagai miniatur Indonesia. Memiliki kewajiban moral dalam menjaga persatuan dan kesatuan Indonesia," tukas Nurkholis.

"Pancasila power alat pemersatu paling utama sudah terbukti dan teruji kekuatannya. Terlepas hal itu, menyangkut UU sistem nasional kami mendukung penuh. Sudah semestinya membangun dan mengembangkan bangsa berdasarkan riset dan kajianm, serta dukungan teknologi berkualitas," ucapnya.

Saidin Patiran, mahasiswa PTN di Kota Malang asal Fakfak Barat juga mengapresiasi deklarasi yang digelar IKIP. "Selama ini kami merasakan aman dalam berdampingan dengan warga Kota Malang. Kami pastikan bersama lainnya tetap setia dan cinta NKRI. Kendati sedikit terkendala pada bahasa sehari-harinya, namun kebersamaan tetap terjalin dengan baik," tuturnya. (iwa/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Kembali Berduka! Ratusan Rumah di Papua Terbakar!':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO