Ilustrasi
JEMBER, BANGSAONLINE.com - Sepekan menjelang lebaran, Guru Tidak Tetap (GTT) tingkat SD dan SMP di Kabupaten Jember kembali mempertanyakan kepastian honor mereka. Belum cairnya honor tersebut, membuat mereka geram, dan menilai pemerintah setempat kurang menghargai jerih payah mereka dalam mengajar atau mengabdi.
Hal itu diungkapkan langsung oleh Ketua PGRI Jember Supriyono, saat dikonfirmasi sejumlah wartawan, Rabu (29/5). Ia mengungkapkan, sudah sekitar 6 bulan para pahlawan tanpa tanda jasa itu harus gigit jari karena tak kunjung mendapatkan haknya.
Ia pun mengingatkan Bupati Jember Faida akan janjinya yang pernah dilontarkan di hadapan GTT saat unjuk rasa, tahun 2018 silam. “Mengingat demo tahun 2018 dulu itu oleh ribuan GTT, Bupati pernah berjanji setiap bulan honor GTT akan dicairkan bahkan paling lambat 3 bulan sekali. Lah ini sudah 6 bulan tidak ada kejelasan,” kata Supriyono.
“Alasan belum cair, karena terkait surat penugasan, yang juga sudah 6 bulan ini tidak jelas. Sehingga berimbas pada honor tersebut,” tambahnya.
Menurut Supriyono, persoalan seperti ini harusnya tidak sampai terjadi. "Tepatilah janji itu. Sehingga GTT ini tidak kembali kecewa. Apa ingin seperti pada tahun-tahun sebelumnya. Ingat, dulu banyak yang 6 bulan belum cair, bahkan ada yang setelah 1 tahun honornya baru dicairkan. Tolong perhatiannya," tegasnya.
Supriyono berharap Bupati Jember memberikan perhatian lebih kepada GTT, utamanya terkait pencairan honor. “Terbitkan segera SP (surat penugasan) itu, sehingga honor pun dapat cair. Perlu diketahui, honor itu pun sebenarnya tidak seberapa. Tetapi saat lebaran seperti sekarang ini, tentu honor itu sangat dibutuhkan,” tegasnya. (jbr1/yud/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Terkait
BANGSAONLINE VIDEO
