Pembangunan Insfrastruktur Hapus Keluhan Masyarakat di Daerah Terisolasi

Pembangunan Insfrastruktur Hapus Keluhan Masyarakat di Daerah Terisolasi

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Setiap keluhan yang dirasakan masyarakat yang tinggal di daerah terisolasi, perlahan mulai terhapus. Program TMMD ke-104 di Jawa Timur, dinilai mampu jadi kunci utama guna menanggapi setiap keluhan yang dirasakan oleh warga yang tinggal di daerah minim insfrastruktur umum.

“Warga di daerah terisolir identik berprofesi sebagai petani. Sebelumnya, banyak yang mengeluh, khususnya mengenai pengairan ke sawah para petani di Dusun Paleran, Kabupaten Jember,” ungkap Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) V/Brawijaya, Kolonel Inf Singgih Pambudi Arinto ketika di konfirmasi melalui via selulernya. Jumat, (22/3).

Almameter Akademi Militer tahun 1997 itu menambahkan, keluhan yang sama juga dirasakan petani di Kecamatan Parengan, Kabupaten Tuban, Jawa Timur. Minimnya prasarana saluran pengairan ke sawah milik para petani di desa Brangkal, seakan menjadi perhatian tersendiri oleh pihak Satgas TMMD Kodim 0811/Tuban.

“Apalagi kalau pas musim kemarau, petani di sana mengaku sangat kesusahan mendapatkan pasokan air untuk sawahnya,” imbuhnya.

Amir (49) salah satu petani di desa Brangkal, Kabupaten Tuban juga membenarkan hal tersebut. Menurut dia berbagai keluhan sering kali dirasakan oleh para petani di desanya ketika musim kemarau mulai tiba.

“Iya pak, apalagi pas waktu musim kemarau datang. Kami harus menyewa pompa air milik tetangga di desa sebelah untuk menyedot air di bendungan. Itu saja airnya terbatas,” akunya.

Kendati demikian, Amir mengungkapkan jika para petani di desanya mulai lega ketika Satgas TMMD Kodim 0811/Tuban, mulai membangun drainase sepanjang 100 meter di sekitar area persawahan milik warga.

“Alhamdulillah pak, itu merupakan berkah bagi kami semua, khususnya para petani. Warga disini, rata-rata petani semua pak,” bebernya.

Terpisah, ketika di konfirmasi mengenai pembangunan drainase tersebut, Dansatgas TMMD Kodim 0811/Tuban, Letkol Inf Nur Wicahyanto menuturkan jika pembangunan saluran pengairan itu, saat ini sudah memasuki tahap 85%. Bahkan, kata Dandim Tuban, meski belum sepenuhnya terselsaikan, namun dirinya memastikan jika pengerjaan drainase tersebut, dipastikan segera rampung sebelum tanggal 27 Maret mendatang.

“Kami berkomitmen kepada masyarakat, pembangunan ini (drainase) segera terselesaikan dan sesuai dengan juklak dan juknis yang sudah ditentukan. Setiap perkembangan pembangunannya pun, kami laporkan ke pimpinan,” imbuhnya. (dev/ns)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO