Perangi Penyakit TBC, Pemerintah-Pokmas Sasar TK-SD dan Pondok Pesantren

Perangi Penyakit TBC, Pemerintah-Pokmas Sasar TK-SD dan Pondok Pesantren Kadispendik Amin Wachid dan Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari ketika sidak menyisir TBC di komunitas pelajar. (foto: Yudi Eko Purnomo/BO)

MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Pemerintah Kota Mojokerto dan sejumlah elemen masyarakat berjibaku memerangi wabah tuberculosis (TBC) di daerah ini.

Melalui Dinas Kesehatan (Dinkes), Dinas Pendidikan (Dispendik) dan lembaga antituberculosis TB Care Aisyiah Kota Mojokerto, tim ini terjun menyisir sejumlah komunitas rentan TBC.

Taman kanak-kanak Aisyiah, ponpes Darul Quran, SDN Mentikan, Ponpes Tarbiatul Aulad dan TK Batik serta ponpes Al Amin menjadi obyek yang disasar.

Dari pemerintah, sidak dilakukan langsung oleh Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari dan Wakil Wali Kota Achmad Rizal Zakariyah. Keduanya turun di tempat yang berbeda.

"Penderita TBC biasanya enggan memeriksakan dirinya ke puskesmas. Karenanya, kami jemput bola ke bawah," kata Kepala Dispendik Kota Mojokerto, Amin Wachid, Senin (18/3).

Melalui sidak ini, Amin berharap penyebaran wabah ini dapat ditangkal. Terutama, lanjutnya, di paparan komunitas anak-anak. "Kami berharap wabah TBC ini tuntas sehingga penyakit tidak mengganggu tumbuh kembang anak-anak," tambahnya.

Sebanyak 391 warga Kota Mojokerto terjangkit TBC. Tragisnya, 75 warga yang terinfeksi kuman mematikan tersebut adalah anak-anak.

Mewabahnya penyakit tuberculosis di daerah yang terbagi dalam tiga kecamatan itu langsung disikapi pemda setempat. Pemangku kebijakan di daerah ini menggeber program anti TBC bertajuk Saber TBC Pliss. Launching gerakan anti TBC sekaligus memperingati hari TBC, Senin (18/3).

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO