Gencar Tambah Fasilitas Inklusi

Gencar Tambah Fasilitas Inklusi Kegiatan belajar mengajar di salah satu sekolah inklusi di Kota Mojokerto.

MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Mojokerto memberikan atensi khusus bagi perkembangan fasilitas infrastruktur bagi anak didik berkebutuhan khusus atau inklusi. Organisasi pemerintah daerah (OPD) ini mulai menambah sejumlah fasilitas di sekolah reguler yang menerima peserta didik inklusi. Di antaranya, pendidikan reguler yang saat ini dihuni kelompok siswa inklusi, yakni SDN Mentikan 1 dan SMPN 8 Kota Mojokerto.

"Di sekolah tersebut kita akan terus membangun kamar mandi khusus untuk siswa inklusi. Kami akan berupaya untuk mengembangkan fasilitas untuk siswa inklusi tersebut hingga ideal dan memadahi," kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Mojokerto Amin Wachid, Selasa (11/12).

Amin Wachid menjelaskan, Diknas terus mengembangkan fasilitas antarjemput dan fasilitas jalan khusus di sekolah untuk siswa inklusi tersebut. Ia menambahkan, dua sekolah saat ini telah memiliki jumlah siswa inklusi sebanyak 12 orang.

"Di SMPN 8 Kota Mojokerto ada 6 siswa inklusi. Sedang SDN 1 Mentikan ada 6 siswa inklusi, kita berikan atensi lebih pada kelompok siswa inklusi ini," tambah Amin Wachid. Setiap tahun diperkirakan jumlah siswa inklusi akan bertambah. Nantinya, Amin juga akan menambah guru pendamping untuk siswa inklusi.

"Sementara, jumlah guru pendamping sudah mencukupi. Tapi kami akan menambah jumlahnya. Sebab, pendampingan untuk siswa inklusi saat proses belajar mengajar juga penting," ujarnya.

Terkait program Dinas Pendidikan ini, Kepala Sekolah SMPN 8 Kota Mojokerto Gusti Udijani Dalem mengatakan, saat ini pihaknya fokus ke peserta didik lambat belajar. Karena, fasilitas dan tenaga pendamping masih belum memadai.

"Pendidikan inklusi di SMPN 8 masih berjalan dua tahun. Saat ini, kami fokus ke peserta didik lambat belajar," ujarnya.

Udi sapaan akrabnya menyebutkan, SMPN 8 Kota Mojokerto memiliki satu guru pendamping untuk siswa inklusi. "Pendampingan siswa inklusi juga dibantu dengan guru bimbingan konseling yang menpunyai pengalaman. Tapi, kalau tahun depan ada penambahan jumlah siswa kita kekurangan," tandasnya lagi. (yep/rd)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO