Sistem pengolahan sampah TPA Randegan makin baik setelah mengganti pola lama open dumping menjadi kontrol landfill. YUDI EP/BANGSAONLINE
KOTA MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Pamor Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Kota Mojokerto makin mencorong. Tempat pembuangan sampah ini makin menarik perhatian pelbagai kalangan untuk melihat keindahan dan modernnya sistem pengolahan sampah dibawah kendali Dinas Lingkungan Hidup (DLH).
Terakhir rombongan Dinas Lingkungan DLH Kabupaten Rembang, belajar ke Randegan. DLH Jawa Tengah ini menjadi daerah ke-10 yang belajar ke TPA ini.
“Kami senang semakin banyak daerah yang melakukan studi banding ke sini, ” cetus Amin Wachid, Kepala DLH Kota Mojokerto, Minggu (18/2).
Rombongan ini berjumlah 45 orang, mereka mengaku ingin mengadopsi konsep dari tiga TPA di Jatim untuk diterapkan di TPA milik Pemkab Rembang.
“Khusus TPA di Kota Mojokerto ini saya terkesan pada konsep soal merubah image TPA menjadi obyek wisata dan sarana edukasi bagi masyarakat dan pelajar, ” kata Sekretaris DLH Kabupaten Rembang Mariyosa, pimpinan rombongan.
Mariyosa juga menyatakan terkesan dengan perubahan TPA yang begitu cepat, dalam waktu yang hanya dua tahun. Menurutnya, DLH Kota Mojokerto sudah sukses merubah TPA Randegan menjadi tempat wisata yang dikunjungi banyak orang.
“Percepatan perubahan inilah yang juga akan kita adopsi, bagaimana caranya kok bisa, itu yang akan kita pelajari,” tambah Mariyosa.
Hingga saat ini, dari data yang dimiliki DLH Kota Mojokerto menyebut jika TPA Randegan Kota Mojokerto sudah dikunjungi 10 Pemda se Indonesia untuk studi banding. Selain itu juga tercatat ada 20 Sekolah berwisata edukasi, serta setiap Minggu pagi selalu ramai dikunjungi masyarakat.
Di TPA Randegan juga ada Fashion Recycle Festival 2018, sebuah kontes peragaan busana dengan memakai pakaian berbahan daur ulang sampah. (yep/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Terkait
BANGSAONLINE VIDEO
