Dua Warga Mojokerto Meninggal Akibat DBD, Dinkes Ngaku Belum Tahu

Dua Warga Mojokerto Meninggal Akibat DBD, Dinkes Ngaku Belum Tahu Pintu masuk Dusun Kertoharjo, Desa Kintelan, Puri, Mojokerto (kiri) dan Kepala Dusun Kertoharjo Matali (kanan).

MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Wabah penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di Dusun Kertoharjo, Desa Kintelan, Puri, Mojokerto tampaknya kurang perhatian oleh dinas terkait. Dari pantauan BANGSAONLINE.com, di wilayah ini sebanyak delapan orang termasuk anak-anak terkena DBD. Bahkan dalam seminggu terakhir dua di antaranya meninggal dunia.

Kepala Dusun Kertoharjo Matali mengatakan, kedelapan korban DBD di kampungnya antara lain Noer Arif (28), Farhan (8), Fitri (17), Anas (12), Muhammad Rofi (11), Nabila (5), Ali Firdaus (6 bulan) dan Azizi (5).

Menurut dia, para korban sempat menjalani perawatan di empat rumah sakit berbeda. Antara lain RS Dian Husada, RSI Sakinah, RS Gatoel dan RS Reksowaluyo. "Semua yang kena DBD hasil lab trombositnya turun, ada yang 17 (17.000 sel/mm kubik) ada juga yang 59 (59.000 sel/mm kubik)," kata Matali kepada wartawan di rumahnya, Jumat (2/2).

Dari 8 orang yang terkena DBD, lanjut Matali, 2 di antaranya meninggal dunia. Yakni Muhammad Rofi dan Ali Firdaus. "Rofi meninggal seminggu yang lalu, kalau Ali Firdaus kemarin (Kamis, 1/2) jam 9 pagi. Kalau korban yang lain sempat dirawat di rumah sakit, sekarang sudah membaik," ungkapnya.

Upaya pencegahan DBD, kata Matali, telah dilakukan dengan fogging (pengasapan). Pada 7 Januari lalu, warga melakukan fogging secara swadaya.

Sementara fogging dari Puskesmas Puri baru dilakukan 11 Januari lalu. Namun, penyebaran DBD tetap saja tak terbendung. "Warga fogging swadaya karena pemerintah tak juga turun tangan. Akhirnya orang tua salah satu korban memberi uang untuk beli obat fogging," terangnya.

Kasus DBD ini rupanya belum didengar oleh Pemkab Mojokerto. Meskipun petugas dari Puskesmas Puri sudah datang ke Dusun Kertoharjo dan melakukan fogging.

Kabid Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto dr Langit Kresna Janitra mengaku belum menerima laporan adanya kasus DBD di wilayahnya. "Tidak ada laporan dari Puskesmas Puri. Tadi saya sudah tanyakan ke kepala puskesmasnya, tidak ada laporan, datanya tidak ada yang masuk," tandasnya.

Seperti diinformasikan untuk orang dewasa jumlah trombosit ada sebanyak 150.000-400.000 sel/mm kubik. Sementara untuk anak-anak 150.000-450.000 sel/mm kubik. (sof/ian)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO