DPRD Kota Mojokerto Beri Atensi Penanganan Bencana, Imbau SKPD Bergerak di bawah Satkorlak

DPRD Kota Mojokerto Beri Atensi Penanganan Bencana, Imbau SKPD Bergerak di bawah Satkorlak Mashudi

KOTA MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Cuaca buruk yang mendera sejumlah daerah di Jatim termasuk Kota/Kabupaten Mojokerto mendapat atensi dari berbagai pihak. Kalangan DPRD Kota Mojokerto mewanti-wanti agar penanganan penanggulangan bencana sepenuhnya di bawah koordinasi Satuan Koordinator Lapangan (Satkorlak).

Imbauan Ketua DPRD Kota Mojokerto Febriyana Meldyawati ini menyusul tengara adanya miss koordinasi antara Pol PP dengan Dinas Sosial (Dinsos) dalam penanganan banjir di wilayah Kecamatan Magersari pada tahun lalu.

"Perkara (penanggulangan bencana, Red) rekan-rekan sudah beberapa kali mengkonsultasikan persoalan ini ke pusat. Untuk itu kita merekomendasikan penanganan bencana diserahkan ke Satkorlak," tegas Febriyana yang biasa dipanggil Melda, Rabu (6/12).

Politikus PDIP ini mengaku prihatin adanya miss penanganan bencana di internal pemda. "Semestinya itu tidak harus terjadi. Sebab imbasnya masyarakat di daerah bencana akan makin menderita. Terkait penyerapan anggaran, saya kira Satkorlak bisa langsung menyerapnya di pos force majeure ini."

Menurut ia, tahun ini pemkot setempat mengalokasikan anggaran bencana sebesar Rp 1,4 miliar. "Sengaja kita anggarkan besar yakni sekitar Rp 1,4 miliar lantaran belajar dari pengalaman yang kemarin. Kota Mojokerto terkena bencana, apalagi ini karena sekarang sifatnya anomali cuaca," imbuhnya.

Ditemui terpisah, Ketua Satkorlak Penanggulangan Bencana Kota Mojokerto, Mashudi membenarkan penanganan bencana menjadi tanggungjawab Satkorlak. "Kalau bicara kordinasi memang mekanisme penanganan bencana itu mutlak di bawah Satkorlak. Soal miss itu hanya persoalan kesalahan penerjemahan mekanisme saja," urainya.

Mashudi yang juga Kepala Pol PP mengatakan jika pihaknya kini tengah siaga bencana. "Kita sudah mengadakan persiapan seperti menyiagakan perahu karet, melipat gandakan tiga pompa yang ada menjadi enam pompa, penyiagaan dapur umum, tenaga kesehatan dan obat-obatan. Sudah jalan semua," jelasnya.

Tiga pompa berkemampuan besar hasil pengadaan tahun lalu disebar di tiga titik berbeda. Tak hanya itu, sejumlah pompa portable juga menempati posisi siap apabila banjir melanda kota ini.

Satkorlak juga memetakan daerah rawan bencana. "Peta bencana berdasar musibah sebelumnya, yakni di daerah Kuti, Gunung anyar, Keboan, Kedungsari yang menjadi langganan banjir. Potensi ada di Ngaglik. Kalau Kranggan itu cepat surut. Penyebab air tumpah di titik terminal," pungkasnya. (yep/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO