Penutupan Dolly Picu Prostitusi Terselubung

SURABAYA (bangsaonline) - Pemerintah Kota (Pemkot) berhasil menutup lokalisasi dan Jarak. Namun pemerintah tidak menyiapkan langkah konkrit pengentasan pekerja seks komersial (PSK) pasca penutupan. Buktinya, beberapa PSK dan Jarak ditengarai tetap beroperasi dengan modus terselubung.

Ketua Komisi B DPRD Surabaya Rusli Yusuf mengaku sudah menduga penutupan lokalisasi dan Jarak akan berimbas pada terjadinya praktik prostitusi terselubung. Pasalnya, selama ini langkah penutupan lokalisasi peninggalan noni Belanda Van Der Mart tidak dilakukan secara komprehensif.

Menurutnya, Pemkot kurang memperhatikan kota/kabupaten yang kerap mamasok pekerja seks komersial (PSK). Persoalan dan Jarak bukan hanya masalah Surabaya, tetapi menyangkut Jawa Timur dan wilayah-wilayah lain di seluruh Indonesia dimana PSK berasal.

"Yang memasok PSK itu bukan hanya Jawa Timur, ada juga dari Indramayu, Jawa Tengah dan Jawa Barat, ini sebenarnya bukan persoalan lokal, inilah yang harus diperhatikan," ujarnya, Kamis (7/8).

Politisi asal Fraksi Partai Demokrat (FPD) ini menambahkan, masalah lokalisasi sebagai problem sosial-ekonomi. Pengentasan prostitusi tidak bisa dilakukan sepotong-potong. Mestinya, sebelum melaksanakan kebijakan penutupan, pemerintah harus menemukan dan memberdayakan daerah pemasok PSK.

"Sumber pemasok PSK itu harus ditumbuhkan sentra-sentra produktif berbasis potensi daerah, sehingga tidak datang ke kota untuk melacurkan diri," terangnya.

Rusli menegaskan, meskipun dan Jarak terlanjur ditutup, Pemkot Surabaya belum terlambat untuk melakukan pemberdayaan dan penyadaran kepada PSK. Memang membutuhkan waktu. Pemberdayaan PSK tidak hanya cukup dengan memberikan pelatihan seperti yang sudah dilakukan sebelum penutupan. Tetapi juga membantu modal usaha sampai pada pemasaran produk yang dihasilkan.

Tidak hanya cukup itu, lanjutnya, pemerintah jua bertanggun jawab untuk memberdayakan warga terdampak. Salah satu caranya adalah mendirikan sentra bisnis di sekitar dan Jarak. Sehingga orang yang dulunya menggantungkan hidup terhadap keberadaan lokalisasi tetap bisa bertahan hidup.

Dia meminta kepada Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Surabaya aktif melakukan razia di sekitar lokalisasi dan Jarak. Tujuannya untuk mencegah praktik prostitusi terselubung. Selain itu, tokoh agama juga perlu terlibat untuk menyadarkan para PSK supaya bisa bangkit dari kehidupan kelam.

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO