Tagih Penutupan Tempat Karaoke, FMDT Ngeluruk Kantor Satpol PP dan Polres Pamekasan

PAMEKASAN, BANGSAONLINE.com - Forum Masyarakat Desa Tlanakan bersama Tokoh Ulama setempat ngeluruk kantor Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Pamekasan, Madura, Jawa Timur, Senin (31/07).

Kedatangan mereka untuk menagih belum ditutupnya resto dan karaoke Wiraraja oleh Pemkab setempat. Sedangkan Resto Terang Bulan (TB) sudah disegel.

BACA JUGA:

“Alhamdulillah di Mapolres kita disambut baik oleh Kapolres Pamekasan AKBP Nowo Hadi Nugroho. Beliau menyampaikan kepada kami agar ditindaklanjuti ke Satpol PP karena Polres bukan ranahnya untuk melakukan tindakan penutupan tempat karaoke,” ujar Mahrus Ali, Korlap FMDT.

Sementara suasana tegang terlihat saat FMDT bersama Tokoh Ulama setempat datang ke kantor Satpol PP. Dalam dialog, FMDT menuding penutupan tempat karaoke masih tebang pilih.

“Kami sudah muak dengan janji-janji, pokoknya Satpol PP harus tegas dalam melakukan tindakan penutupan tempat karaoke Wira Raja Tersebut, dan kami minta hari Rabu mendatang (02/08), Satpol PP bisa mendampingi kami untuk melakukan penutupan paksa tempat tersebut,” ungkap Abdus Salam Syah salah satu orator FMDT.

Sementara itu, Kasi Penyidikan dan penindakan Satpol PP Pamekasan, M. Yusuf Wubisono, tidak bisa berkomentar banyak terkait tuntutan tersebut. Pihaknya hanya mengatakan akan berusaha melakukan tindakan sesuai perintah dan prosedural dari Pemkab.

“Yang jelas tindakan kami sudah sesuai prosedural dan akan kami tindaklanjuti lagi. Untuk masalah permintaan FMDT tadi, kami tidak bisa berbuat banyak dan yang pasti kami tetap berprinsip kepada prosedural,” Kata M. Yusuf Wubisono.

Tak puas dengan aksi ngelurug kantor Satpol PP, Tokoh Ulama dan Massa FMDT mendatangi kantor Komisi I DPRD Pamekasan. Di kantor dewan, mereka menuntut janji para wakil rakyat yang sebelumnya akan melakukan tindakan penutupan paksa terhitung 7 hari kerja. (err/rev)