Pramuka Makan Nasi Beralaskan Tanah, KPAI Dorong Sanksi Tegas, Pengamat: Hukuman tidak Wajar

Pramuka Makan Nasi Beralaskan Tanah, KPAI Dorong Sanksi Tegas, Pengamat: Hukuman tidak Wajar Foto Pramuka makan nasi beralas tanah yang menjadi viral dan menuai kecaman. foto: facebook

Kabar kurang menyenangkan datang dari Gerakan Indonesia. Sabtu (25/3), Adhyaksa Dault yang kini menjabat sebagai Ketua Kwartir Nasional Gerakan Indonesia mengunggah sebuah foto yang menimbulkan kritikan tajam netizen Indonesia.

Dalam foto yang diunggahnya sekitar pukul 11.00 WIB di akun Instagram resminya (@adhyaksadault), terlihat bagaimana sekelompok pelajar berseragam tengah makan bersama-sama.

Namun, nasi dan lauk yang dimakan para tersebut diletakkan begitu saja di atas tanah dan rerumputan, tanpa menggunakan alas apapun. Adhyaksa Dault langsung membandingkannya dengan sebuah foto lain yang menunjukkan kegiatan yang hampir sama.

Bedanya, kegiatan makan bersama ini menggunakan alas terpal yang masih dilapisi lagi dengan daun pisang.

Dalam keterangan fotonya, Adhyaksa menyatakan bahwa prosesi makan tersebut bukanlah bagian dari pendidikan dan pembinaan di Gerakan . Ia memastikan akan menegur dan melakukan pembinaan kepada Panitia kegiatan tersebut. Ia juga berjanji masalah ini sudah harus selesai paling lambat pada hari Senin (27/3).

"Sekarang lagi dideteksi. Lokasinya di Provinsi Banten, tapi kita belum tau lokasinya di mana, di Bantennya atau kabupatennya," jelas Adhyaksa ketika dihubungi kumparan (kumparan.com), Sabtu (25/3) kemarin.

Adhyaksa juga menyangkan kejadian tersebut. Menurutnya, kegiatan dalam foto tersebut berkebalikan dengan kegiatan yang mendidik, menggembirakan, dan menginspirasi. Dia menjamin akan memberikan sanksi tegas terhadap pembina dan pelatih kegiatan dalam foto tersebut.

"Kalau sudah ketemu kita panggil dan minta klarifikasinya, lalu kita tetapkan sanksinya. Bisa yang terberat yaitu memecat atau mencabut predikat pelatih atau pembina yg melekat," ucap Adhyaksa tentang kemungkinan sanksi.

"Kalau guru, tentunya kita buatkan surat agar diberi sanksi tegas dari Kemendikbud, bisa skorsing bahkan pemecatan," ucapnya.

Namun begitu, Adhyaksa tidak mau terburu-buru dalam menyikapi hal ini. Saat ini ia tengah melakukan koordinasi dengan Kepala Kwarda Banten soal tempat dan waktu kejadian. Nantinya, pemberian sanksi akan dimusyawarahkan terlebih dahulu melalui Dewan Kehormatan Kwarnas Gerakan Indonesia.

Dilansir Liputan6.com, pengurus Kwartir Cabang (Kwarcab) Kabupaten Tangerang mengaku bahwa foto yang menampilkan kegiatan makan di tanah ada di wilayahnya.

Pada siaran persnya, Sekretaris Kwarcab Kabupaten Tangerang Dadang Sudrajat mengatakan, kegiatan tersebut merupakan bagian dari pengkaderan dan pelantikan anggota baru Saka Wira Kartika Koramil-13/Kronjo, yang dilaksanakan di Buper Pantai Satuan Radar 211 TNI-AU pada 17-19 Maret 2017.

Namun, katanya, foto tersebut tidaklah seperti penilaian banyak orang. Foto pelaksanaan makan siang yang digelar di atas tanah tanpa alas itu merupakan bentuk hukuman.

"Kami klarifikasikan bahwa semua itu hanya trik hukuman yang diberikan kepada peserta, karena pelanggaran disiplin jam Ishoma (Istirahat, Sholat dan Makan) yang tidak sesuai jadwal," ujar Dadang.

Hal tersebut dilakukan panitia/Sangga Kerja untuk tindakan setelah minta petunjuk dari Pamong Saka yang bertanggung jawab di lapangan. Semua hanya dilakukan sebagai trik untuk tidak lagi melakukan kesalahan.

Sementara, untuk makan peserta tetap makan seperti biasa bersama-sama, dengan menu yang lain, nasi yang di lapangan hanyalah sebagian kecil saja, dan tidak semua makan kecuali yang sudah disiapkan temannya yang lain di tenda. Lalu, semua kegiatan berjalan lancar tanpa masalah.

"Kami yang bertanggung jawab atas kegiatan ini mohon maaf kepada semua unsur Pendidikan Kepramukaan dari atas hingga ke tingkat Kwaran, yang melihat postingan hasil upload peserta, yang entah maksudnya hanya iseng," Dadang menjelaskan.

Dadang mengaku, pihaknya tidak ada maksud merendahkan nilai-nilai kepramukaan yang jelas melarang apa yang terlihat dalam postingan gambar. "Kami tahu dan kami mohon maaf atas semua yg terjadi di lapangan, yang jelas peserta tidak makan nasi yang kotor, semua sudah diatur sesuai jadwal," kata dia.

Sumber: kumparan.com/liputan6.com/detik.com/republika.co.id

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO