Ratusan Supir dan Kernet Demo Proyek Migas Blok Cepu

Ratusan Supir dan Kernet Demo Proyek Migas Blok Cepu Aksi para supir sambil membawa truk tangki saat menuju lokasi migas Banyu Urip Blok Cepu. foto: eki nurhadi/ BANGSANOLINE

BOJONEGORO, BANGSAONLINE.com – Ratusan sopir dan kenek truk tangki yang selama ini menjadi rekanan kilang mini PT Tri Wahana Universal (TWU) di Desa Sumengko, Kecamatan Kalitidu, Bojonegoro, berunjuk rasa di sekitar lokasi minyak dan gas bumi (migas) Banyu Urip Blok Cepu di Bojonegoro, Rabu (27/1/16).

Mereka menuntut agar kilang mini PT TWU mendapatkan jatah minyak mentah lagi dari lapangan minyak dan gas bumi (migas) Banyu Urip Blok Cepu di Bojonegoro.

Dalam aksinya, mereka membawa mobil pikap dan poster berisi tuntutan agar kilang mini PT TWU dibuka kembali. Mereka juga membawa truk tangki jumbo sebanyak 85 unit. Tak pelak, kondisi jalan raya Bojonegoro-Cepu tepatnya di kawasan Desa Cengungklung, Desa Sudu, hingga Desa Ngraho, penuh dengan truk berukuran jumbo tersebut.

Semula rombongan pengunjuk rasa bergerak dari lokasi sekitar kilang mini PT TWU di Desa Sumengko. Mereka kemudian bergerak pelan menuju ke lokasi jembatan layang (fly over) di Desa Ngraho, Kecamatan Gayam, yang merupakan pintu masuk menuju ke lokasi lapangan Banyu Urip Blok Cepu.

“Kami meminta agar kilang mini TWU segera dibuka kembali. Sebab, sebanyak 800 sopir dan kenek kini menganggur akibat TWU tidak beroperasi sejak 20 Januari kemarin,” ujar Suryono, Kades Sumengko, yang ikut dalam unjuk rasa.

Iringan-iringan truk tangki yang selama ini dipakai mengangkut minyak mentah dari lokasi kilang mini PT TWU ini memenuhi jalan raya sepanjang kurang lebih dua kilometer. Para pengunjuk rasa kemudian berhenti dan berorasi sejenak di kawasan sekitar jembatan layang (fly over) lapangan Banyu Urip. 

“Kami mendesak agar pemerintah pusat dan pemerintah daerah memerhatikan nasib para sopir dan kenek truk tangki ini,” ujar Suryono.

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO