Hadiri Peresmian Rebellion Tennis Club, Walkot Malang: Pendukung Visi Misi Kota Olahraga

Hadiri Peresmian Rebellion Tennis Club, Walkot Malang: Pendukung Visi Misi Kota Olahraga Peresmian Rebellion Tennis Club dihadiri oleh beberapa pejabat, termasuk Wali Kota Malang Wahyu Hidayat.

KOTA MALANG, BANGSAONLINE.com – Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, menghadiri peresmian Rebellion Tennis Club pada Kamis (27/11/2025) malam. Dalam kegiatan itu, ia menyoroti pentingnya peningkatan sarana dan prasarana olahraga, serta peran klub baru dalam pembinaan atlet.

Ia sangat mengapresiasi keberadaan lapangan semi-indoor Dispora yang diklaim biaya sewa paling terjangkau, yaitu Rp100 ribu untuk 4 - 5 jam coaching bersama dua pelatih profesional.

“Harapannya, ini bisa meningkatkan prestasi, terutama pada kader-kader ataupun bibit-bibit atlet yang sudah dipersiapkan membawa nama Kota Malang bisa lebih baik lagi,” ucap Wali Kota Malang.

Dari biaya sewa yang diklaim murah itu, Wahyu Hidayat berharap Rebellion bisa bersaing dengan tempat latihan tenis lain.

“Saya berharap, ini lebih murah dan bisa dimanfaatkan dengan baik untuk atlet-atlet Kota Malang,” harapnya.

Lebih lanjut, Wahyu Hidayat berharap Rebellion juga dapat menjadi pendukung visi-misinya, yakni menciptakan Kota Olahraga.

“Rebellion ini juga menjadi wadah mereka yang senang. Karena memang berharap olahraga ini menjadi salah satu pendukung dari visi-misi saya dengan Mas Wakil Wali Kota dari Nawaktahes. Kami pastikan nanti Kota Malang akan menjadi Kota Olahraga yang luar biasa,” ujarnya.

Sementara itu, anggota DPRD Kota Malang, Rimzah Jubair yang juga hadir menyampaikan apresiasinya. Dia menekankan bahwa banyaknya kegiatan olahraga positif dapat meminimalisir aktivitas negatif anak muda.

“Ini bagus, dengan banyaknya kegiatan-kegiatan positif atau kegiatan-kegiatan olahraga, itu meminimalisir kegiatan-kegiatan anak muda yang negatif. Kami berkeinginan seluruh anak muda, Gen Z yang tumbuh kembang di Kota Malang, lurus menjadikan kegiatan-kegiatan positif, bukan kegiatan-kegiatan negatif. Malam kumpulnya olahraga, bukan malam kumpulnya yang enggak-enggak,” papar Rimzah.

Pemilik Rebellion Club, Abiyyu Fitrah Pamungkas, menjelaskan bahwa klubnya baru berdiri pada November 2025, namun telah memiliki sekitar 100 member. Klub ini secara tegas berprinsip untuk memberikan fasilitas latihan yang bebas hujan.

“Tujuannya, kami bikin klub Rebelion ini ke depannya ini bisa menjadi wadah buat anak-anak muda, buat milenial, buat Gen Z, supaya mereka ada kegiatan olahraga yang enggak monoton di Kota Malang,” kata Amung.

Ia berencana membangun lapangan semi-indoor sendiri di kawasan Klojen dan akan membuka kelas junior untuk anak usia 3 - 5 tahun sebagai bentuk pembinaan.

Sementara itu, Ketua Cabang Pelti Kota Malang, Mirza Ronald Adi Saputra menyambut baik antusiasme klub baru ini yang ia sebut memberikan warna bagi perkembangan tenis di Kota Malang.

Ia juga menjelaskan bahwa tenis di Kota Malang saat ini sedang berkembang, hal ini dibuktikan dengan total 24 klub yang terdaftar.

“Banyaknya klub menunjukkan semakin banyaknya peminat yang menunjukkan betapa tenis ini tumbuh dan berkembang. Dari situ kita bisa menggali potensi-potensi untuk jadi pemain yang bagus nantinya,” terangnya.

Mirza juga sedikit memberi bocoran bahwa ada kemungkinan Turnamen Tenis Internasional Widjojo Soejono akan pindah tuan rumah dari Surabaya ke Kota Malang tahun depan.

Terkait stigma bahwa tenis adalah olahraga mahal, Mirza menyangkalnya. Dengan banyaknya peminat tenis, ini menghapus stigma yang menyatakan tenis olahraga mahal.

“Padahal tenis ini sebenarnya olahraga yang cukup murah,” tutupnya. (dad/msn)