Sapi Jihad yang terpilih sebagai hewan kurban presiden. (Ist)
BLITAR, BANGSAONLINE.com - Mansyur (56), warga Desa Gadungan, Kecamatan Gandusari, Kabupaten Blitar, tak menyangka sapi peliharaannya yang diberi nama Jihad terpilih menjadi hewan kurban Presiden Prabowo pada perayaan Idul Adha tahun ini.
Sapi Jihad merupakan hasil ternak Mansyur yang dirawat sejak kecil. Ia membeli induk sapi seharga Rp12 juta dan merawatnya dengan penuh kesabaran. Melalui proses inseminasi buatan dengan pejantan jenis limosin, lahirlah sapi Jihad empat tahun silam.
“Sejak lahir, saya sudah niatkan, kalau besar akan saya hadiahkan untuk biaya naik haji ibu dan ibu mertua,” ujar Mansyur saat ditemui di rumahnya, Sabtu (24/5/2025).
Sapi Jihad kini berbobot 970 kilo gram dan menarik perhatian pihak Sekretariat Presiden. Mansyur mengaku ditelepon langsung oleh Sekretariat Presiden yang menyampaikan bahwa sapi miliknya terpilih sebagai hewan kurban Presiden.
“Saya ditanya berapa harganya, saya jawab Rp125 juta. Mereka tanya lagi, bisa ditawar atau tidak. Saya bilang silakan, tapi uangnya tidak akan saya ambil sepeserpun. Semua akan saya gunakan untuk memberangkatkan ibu dan ibu mertua naik haji,” tuturnya haru.
Tanpa banyak negosiasi, pihak Sekretariat Presiden langsung menyetujui harga tersebut. Mansyur kemudian diundang ke Surabaya untuk menyelesaikan administrasi, termasuk menerima kwitansi pembayaran.
“Di sana saya terharu dan menangis. Ternyata niat baik saya benar-benar direstui oleh Allah. Ini adalah keberkahan,” kata Mansyur.
Ia berharap pengalamannya ini dapat menjadi inspirasi bagi masyarakat lainnya untuk terus berbuat baik, terutama kepada orang tua.
"Saya bukan orang kaya, tapi saya tlaten dan tekun. Terima kasih kepada Allah atas rezeki ini. Terima kasih juga kepada Presiden Prabowo dan pihak Sekretariat Presiden. Semoga apa yang beliau berikan kepada warga Blitar di hari raya Idul Adha ini menjadi keberkahan dan menjadikan beliau pemimpin yang amanah,” pungkasnya. (ina/msn)
