SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Khofifah Indar Parawansa mengajak seluruh elemen masyarakat khususnya generasi muda sebagai agen perubahan yang kuat dalam memperjuangkan masa depan berlandaskan integritas untuk menangkal praktek korupsi sejak dini.
"Peringatan Hari Antikorupsi Sedunia setiap tanggal 9 Desember harus dijadikan momentum memperkuat integritas dan komitmen bagi kita semua elemen masyarakat khususnya generasi muda untuk tidak tergoda praktik korupsi sekaligus menumbuhkan gagasan mengenai pencegahan korupsi," ujarnya melalui keterangan tertulis yang diterima BANGSAONLINE.com, Senin (9/12/2024).
Baca Juga: Sebanyak 4.447 Sapi di Jatim Sembuh dari Virus PMK, Khofifah Apresiasi Pemerintah hingga Peternak
Ajakan itu selaras dengan tema antikorupsi sedunia yang dipilih PBB, yakni 'Uniting with Youth Against Corruption: Shaping Tomorrow's Integrity' (bersatu dengan pemuda melawan korupsi untuk membentuk integritas masa depan).
"Tema ini fokus kepada pemuda dunia yang punya mimpi dan aspirasi untuk melawan korupsi sekaligus ingin bagaimana upaya pencegahan korupsi itu benar-benar dilakukan dan diwujudkan untuk memperkuat integritas dan komitmen," kata Khofifah.
Agar ajakan kepada anak muda tentang korupsi tidak menguap, ia berharap sektor pendidikan jenjang SD hingga perguruan tinggi memberikan materi terkait antikorupsi. Caranya, kata dia, cukup bervariasi. Bisa membaca buku kemudian melakukan aksi nyata yang dijalankan seiring seirama.
Baca Juga: Dihadiri Khofifah dan Diimami Syaikh Fadhil, Jenazah Prof Ridlwan Nasir Dishalati Ribuan Jemaah
"Sederhananya harus mengerti perbedaan baik dan buruk. Jadi diajari hal-hal kecil, seperti tidak boleh mengambil milik teman, jangan terlambat masuk kelas, jujur dengan orang tua. Hal-hal seperti ini harus dimulai sejak dini," ucapnya.
Menurut dia, penting mengajarkan pendidikan antikorupsi kepada generasi muda sejak dini. Sebab, praktik korupsi tidak hanya merusak kepercayaan dan diri seseorang, melainkan dapat merusak sistem demokrasi lantaran menimbulkan ketidakpercayaan publik kepada pemerintah serta menghambat percepatan kesejahteraan masyarakat.
"Lawan korupsi. Jangan beri kesempatan korupsi dan pungli berkembang di sendi kehidupan manapun dan level manapun," tuturnya.
Baca Juga: MK Harus Menolak, Selisih 5,4 Juta Suara, Gugatan Risma-Gus Hans Tak Punya Legal Standing
Lebih lanjut, Khofifah mengungkapkan bahwa praktik korupsi bisa menyasar ke semua orang tanpa memandang usia, kedudukan, jabatan, profesi, gender dan lain sebagainya.
"Oleh karena itu, mari bersama mencegah sedini mungkin semua level maupun lini dalam menjunjung integritas dan moralitas," ujarnya.
Sementara itu, Tema peringatan Hakordia Tahun 2024 versi KPK adalah 'Teguhkan Komitmen Berantas Korupsi untuk Indonesia Maju'. Menurut Khofifah topik yang diangkat diusung dengan filosofi bahwa momentum ini sangat penting bagi Indonesia untuk memperkuat komitmen dari seluruh elemen bangsa dalam memberantas korupsi.
Baca Juga: HUT ke-24 Baznas, Khofifah Apresiasi Penyaluran Zakat Produktif untuk Kesejahteraan Masyarakat
Hal ini dilakukan demi terwujudnya tujuan pembangunan nasional dengan memanfaatkan tiga momentum besar di Indonesia, yakni pergantian kepemimpinan nasional, pembangunan ibu kota baru Nusantara dan menuju Indonesia Emas 2045.
Munculnya Hari Antikorupsi Sedunia diinisiasi oleh Sekretaris Jenderal PBB Kofi Annan pada 30 Oktober 2003. Saat itu, ia menyampaikan di hadapan sidang PBB terkait dampak negatif dari korupsi.
Lalu, PBB menyetujui perjanjian antikorupsi pertama di dunia 40 hari kemudian. Penandatanganan perjanjian itu dilakukan di Merdia, Meksiko, pada 9-11 Desember 2003. (dev/mar)
Baca Juga: Temui Menkes RI, Khofifah Sampaikan Peran Muslimat NU dalam Penguatan Layanan Kesehatan Masyarakat
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News