KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramana, memberikan pendampingan korban selamat dari kasus pembunuhan satu keluarga di Dusun Gondang Legi, Desa Pandantoyo, Kecamatan Ngancar, pada Kamis (5/12/2024) lalu
Samuel Putra Yordaniel (10), korban selamat dari kasus pembunuhan sadis yang menimpa satu keluarga itu kini menjalani perawatan medis di RS Bhayangkara Kediri. Usai menjenguk ke rumah sakit dan berkomunikasi dengan pihak dokter, bupati menyatakan pihaknya bakal memberikan trauma healing bagi korban.
Baca Juga: Sidang Lanjutan Pembunuhan Balita di Ngasem Kediri: JPU Tuntut Terdakwa 20 Tahun Penjara
"Karena bagaimanapun si adik ini menyaksikan langsung kejadian dimana terjadi pembunuhan terhadap kedua orang tua dan kakaknya," katanya, Minggu (8/12/2024).
Kondisi korban Samuel, menurut dia secara fisik dalam kondisi stabil, hanya saja secara mental masih dalam kondisi trauma. Dalam kondisi itu saat di rumah sakit, ia pun hanya bisa melihat korban dari luar kamar.
Pemkab Kediri, lanjut Dhito, akan memastikan korban Samuel bisa tumbuh kembang seperti anak-anak lainnya. Untuk itu, tindakan pertama yang dilakukan yakni memberikan pendampingan psikolog untuk pemulihan mental korban.
Baca Juga: Pemkab Kediri Tutup Sementara Seluruh Pasar Hewan, Intensifkan Pengobatan PMK
"Termasuk untuk kebutuhan sekolah, kebutuhan untuk hidup dan sebagainya nanti kita yang tanggung," ungkapnya.
Dalam kunjungannya ke rumah sakit itu, bupati juga berkomunikasi dengan pihak keluarga Samuel untuk memastikan siapa nantinya yang akan mengasuh. Sebab akibat insiden pembunuhan itu, Samuel yang masih duduk di bangku SD itu menjadi yatim piatu.
"Kemungkinan besar keluarga dari pihak bapaknya yang akan merawat," kata Dhito.
Baca Juga: Dandim 0809 Bersama Wakil Bupati Kediri Launching Program MBG
Sementara itu, Kepala RS Bhayangkara Kediri, Kombes Pol Agung Hadi Wijanarko, menyebut kondisi korban sudah membaik. Pendarahan pada bagian kepala akibatnya benda tumpul telah tertangani.
Secara psikologis, ia mengatakan bahwa korban yang diduga telah melihat dan mendengar langsung kejadian yang menimpa keluarganya hal itu terekam dalam memori.
"Sehingga dia merasa kalau bertemu orang baru merasa ketakutan," ujarnya.
Baca Juga: Cara Bupati Kediri Bangun Mindset Gen Z di Era Digital
Selama di rumah sakit, selain penanganan untuk penyembuhan secara fisik, untuk pemilihan kondisi psikologi korban, diakui pihak rumah sakit juga menyediakan psikiater untuk melakukan pendampingan.
Dalam kasus pembunuhan satu keluarga itu terdapat 3 orang yang tewas. Mereka adalah kedua orang tua Samuel yakni Agus Komarudin (38), dan Kristina (37) serta kakak kandungnya, Christian Agusta Wiratmaja Putra (12). (adv/pkp)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News