Terima Kunjungan Dubes Swiss, Pj Gubernur Jatim Jajaki Peningkatan Kerja Sama di 2 Sektor

Terima Kunjungan Dubes Swiss, Pj Gubernur Jatim Jajaki Peningkatan Kerja Sama di 2 Sektor Pj Gubernur Jatim, Adhy Karyono, saat menerima kunjungan Duta Besar Swiss untuk Indonesia, Timor Leste dan ASEAN, Olivier Zehnder.

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Pj Gubernur Jatim, Adhy Karyono, menerima kunjungan Duta Besar untuk Indonesia, Timor Leste dan ASEAN, Olivier Zehnder, di Gedung Negara Grahadi, Kamis (22/2/2024).

Dalam agenda tersebut, mereka membahas penguatan kerja sama yang sudah terjalin di bidang ekomoni serta membahas potensi-potensi perdagangan, dan investasi yang bisa ditingkatkan antara Pemprov Jatim dengan .

Adhy mengatakan, kerja sama dengan luar negeri, baik institusi pemerintah maupun lembaga internasional memiliki fungsi yang strategis. Utamanya, dalam memberikan dukungan kebijakan pembangunan dan mempererat hubungan masyarakat kedua belah pihak.

"Pertemuan siang ini merupakan momentum menguatkan hubungan antara Provinsi Jatim dengan serta masyarakat kedua wilayah. Saya berharap program kerja sama dan hubungan perekonomian Jatim dan semakin meningkat dan memberikan kemanfaatan besar di masa mendatang," paparnya.

Ia pun menyampaikan, peluang mengembangkan kerja sama di investasi selaras dengan apa yang dilakukan Kementerian Perdagangan Republik Indonesia.

Yang mana pada tanggal 16 Desember 2018, Menteri Perdagangan RI dan menteri negara-negara di European Free Trade Association (EFTA) menandatangani perjanjian Indonesia - EFTA Comprehensive Economic Partnership Agreement (IE-CEPA). Persetujuan IE CEPA, kata Adhy, merupakan persetujuan dagang pertama Indonesia dengan negara-negara di benua eropa.

"Dengan adanya IE-CEPA, EFTA diharapkan menjadi pintu masuk meningkatkan akses perdagangan barang jasa serta mendorong investasi Indonesia khususnya Jawa Timur. Mengingat saat ini Jatim dan sudah melakukan kerja sama dan akan semakin kuat hubungan bilateral melalui IE-CEPA di sektor ekonomi serta perdagangan," urai Adhy.

Melalui kerja sama di bidang ekonomi khususnya investasi, ia menyebut sektor perekonomian di Jatim terus melaju. Berdasarkan data PUSDATIN Kementerian Perdagangan Republik Indonesia, tercatat mulai tahun 2019 sampai 2023, neraca perdagangan Provinsi Jatim dan nilainya surplus bagi Jatim senilai US$ 49,3 juta.

Surplus tersebut tidak lepas dari nilai ekspor dan impor kedua negara. Pada agustus 2023, nilai ekspor Jatim ke mencapai US$ 82,32 juta. Beberapa komoditas non migas yang dibawa Jatim ke berupa perhiasan, permata, perkakas, kendaraan dan bagiannya, mainan, berbagai makanan olahan, kain perca, alas kaki, kayu dan barang dari kayu serta perabot.

"Sedangkan nilai impor ke Jatim senilai US$ 33,05 juta dengan membawa komoditas berupa mesin pesawat mekanik, buku dan barang cetakan, bahan kimia organik, olahan dari tepung, tembakau, produk industri farmasi dan perangkat optik," imbuhnya.

Kerja sama kedua negara turut menghasilkan nilai investasi yang baik. yang berada di urutan ke 10 dengan nilai investasi senilai US$ 551,7 juta mencatatkan 30 perusahaannya bercokol di Jatim.

Lihat juga video 'Warga Kota Pasuruan Berebut Minyak Goreng Curah Saat Gubernur Jatim Pantau Operasi Pasar':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO