SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Pemprov Jatim menerima penghargaan Pembina Program Kampung Iklim (Proklim) Terbaik tingkat provinsi secara nasional dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Selasa (24/10/2023).
Penghargaan yang dipertahankan selama 5 tahun berturut-turut kali itu diserahkan langsung oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya kepada Kepala Dinas Lingkungan Hidup Jatim, Jempin Marbun, yang mewakili Gubernur Khofifah di Jakarta.
BACA JUGA:
- Pastikan Maju Kembali di Pilkada 2024, Khofifah Dapat Dukungan dari LDII
- Adhy Karyono Pastikan Komitmen Pemprov Jatim Terhadap Pelestarian Hutan
- Silaturahim Bersama LDII, Pj. Gubernur Adhy Sebut Peran Penting Ulama-Umaro Sukseskan Pembangunan
- Lepas Jamaah Haji Muslimat NU Sidoarjo, Khofifah Titip Doakan Kedamaian Dunia saat Wukuf di Arofah
KLHK memberi penghargaan tersebut lantaran Jawa Timur memenuhi kriteria, seperti dukungan kebijakan/regulasi pengembangan Proklim, konsistensi pembinaan Proklim, alokasi anggaran untuk pengembangan Proklim. Selain itu, pembangunan jaringan kolaborasi baik dengan OPD, dunia usaha dunia industri, dunia pendidikan, maupun organisasi non pemerintah lainnya.
Jawa Timur juga paling banyak kelurahan dan desa yang mendapatkan penghargaan proklim secara nasional dengan total 200 lokasi di desa/kelurahan. Lebih detailnya, kategori Lestari sebanyak 5 lokasi di desa/kelurahan, dan Kategori Trophy Utama sebanyak 7 lokasi di desa/kelurahan.
Lalu, Kategori Sertifikat Proklim Utama sebanyak 114 lokasi di desa/kelurahan, Kategori Sertifikat Proklim Madya sebanyak 48 lokasi di desa/kelurahan, serta Kategori Proklim Pratama sebanyak 26 lokasi di desa/kelurahan.
Atas diterimanya penghargaan ini, Gubernur Khofifah menyampaikan rasa terima kasihnya serta apresiasi kepada seluruh pihak yang berperan aktif mewujudkan proklim di wilayahnya.
“Terima kasih atas seluruh upaya dan kerja kerasnya dari seluruh elemen masyarakat untuk mewujudkan proklim di wilayah masing-masing,” ucapnya.
Tidak hanya itu, ia optimistis jika masyarakat Jatim telah berpartisipasi aktif dan ikut langsung untuk mewujudkan proklim maka dampak perubahan iklim dan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) bisa diminimalisir.
Dicontohkannya, setiap individu dapat berkontribusi dengan mengurangi penggunaan kantong plastik, tidak membuang sampah di sembarang tempat, membatasi penggunaan kendaraan bermotor, menggunakan sarana transportasi umum, hemat listrik dan air, serta menanam pohon.