Jembatan di Widodaren Ngawi Ambruk, Tiga Pekerja Terluka

NGAWI, BANGSAONLINE.com - Sebuah jembatan yang menghubungkan Desa Kayutrejo dan Desa Gendingan Kecamatan Widodaren, ambruk saat tahap pengerjaan, Kamis (4/6) pukul 12.30 WIB. Jembatan sepanjang 30 meter yang didanai Pemkab Ngawi Rp 100 juta dan dana swadaya masyarakat Rp 150 juta itu ambrol diduga karena salah konstruksi, yakni tidak ada pondasi penyangga bagian tengah.

Akibat jembatan ambruk tersebut, tiga pekerja terluka dan dilarikan ke Puskesmas Widodaren untuk dirawat. Pekerja yang terluka, Suratmin (40), warga Dusun Pojok Desa Kayutrejo, Kecamatan Widodaren, dan Suharno (38), warga Dusun Jaten, Desa Kayutrejo, Kecamatan Widodaren. Sedangkan Suwardi, warga Dusun Pojok Desa Kayutrejo Kecamatan Widodaren, terpaksa dirujuk ke rumah sakit di Solo karena lukanya sangat parah.

Menurut Suparno, salah satu pekerja proyek jembatan itu, peristiwa bermula saat para pekerja melakukan pengecoran pada bagian tengah jembatan yang dimulai sekitar pukul 07.00 WIB. Setelah hampir selesai sekitar pukul 12.00 WIB, tiba-tiba jembatan ambruk dan tiga pekerja yang sedang mengerjakan pengecoran di atasnya ikut terjatuh hingga mengalami luka-luka. “Tidak tahu, tiba-tiba saja saat hampir selesai jembatannya ambruk,” katanya kepada BANGSAONLINE.com, Kamis (4/6).

Yusuf, selaku penyumbang dana, mengatakan, ambruknya jembatan yang masih dalam proses pengerjaan itu diduga karena tidak adanya penyangga jembatan. Katanya, tiang penyangga jembatan sepanjang 30 meter dengan ketinggian 10 meter itu tidak mempunyai pondasi tengah.

“Kalau saya melihat itu kesalahan konstruksi, karena jembatan sepanjang 30 meter tidak memakai pondasi tengah. Padahal bentang tengahnya itu ada sekitar 15 meter, jelas ambruk lah kalau seperti itu,” jlentrehnya. (nal/sta)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News