Rakorwil Partai Gelora Jatim, Kemakmuran Rakyat Menjadi Bahasan Utama | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Rakorwil Partai Gelora Jatim, Kemakmuran Rakyat Menjadi Bahasan Utama

Editor: Rohman
Wartawan: M Didi Rosadi
Minggu, 03 Oktober 2021 10:42 WIB

Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional (DPN) Partai Gelora, Anis Matta, yang hadir secara daring saat Road Show Rakorwil yang digelar Partai Gelora Jatim. Foto: Ist.

SURABAYA, BANGSAONLINE.com terus berpacu dalam meningkatkan mesin politiknya. Dalam rangka memenangkan pemilihan legislatif (pileg) 2024, DPW Jawa Timur () melakukan konsolidasi internal dengan menggelar road show rapat koordinasi wilayah (rakorwil).

Sekretaris DPW , Misbakhul Munir, mengatakan bahwa kegiatan tersebut diadakan di setiap daerah pemilihan (dapil) mulai kemarin, Sabtu (2/10) hingga 30 Oktober 2021. Rapat Koordinasi yang diikuti seluruh pengurus DPD kabupaten/kota dan bakal calon legislatif (Bacaleg) DPR RI ini dilaksanakan secara hybrid (langsung dan daring) dengan tema 'Bersama Rakyat, Berjuang Jawa Timur Makmur'. 

"Berjuang bersama rakyat menjadi kata kunci isu rakorwil. Demikian juga, kemakmuran menjadi salah satu misi ," tutur pria yang akrab disapa Gus Misbah itu, saat dikonfirmasi, Minggu (3/10).

Sementara itu, Ketua DPW , Muhammad Sirot, berpesan kepada semua kader partai gelora untuk menjadi bagian dari rakyat, dan harus mampu mendengar denyut rintihan rakyat serta bergerak membantu mereka yang kesulitan tanpa melihat corak ideologi, dan warna pilihan partai politiknya.

Sirot menuturkan, penderitaan rakyat di Indonesia (khususnya ) wajib dihapuskan dengan berjuang mengubah posisi Indonesia dari negara berkembang menjadi negara maju. Sebab, kata dia, salah satu ciri sederhana dari negara maju adalah pendapatan rata-rata rakyat Indonesia meningkat signifikan.

"Peningkatan pendapatan per kapita itu artinya setiap individu Rakyat Indonesia mengalami peningkatan kemakmuran. Ekonomi tumbuh, lapangan kerja terpenuhi, bisnis skala besar dan kecil (UMKM) tumbuh pesat," kata Sirot.

Menurut dia, salah satu cara yang wajib dilakukan adalah ubah posisi Indonesia dari salah satu negara pengimpor terbesar di dunia menjadi negara pengekspor produk produk domestik. Dengan demikian, pendapatan negara dan rakyat meningkat.

Sirot berharap, pemerintah konsen menciptakan produk-produk unggulan dalam negeri, lalu dipasarkan di luar negeri, sehingga mendapatkan pemasukan berlipat. Ia mengungkapkan, berjuang sekuat tenaga menolak perlombaan impor yang dilakukan pemerintah, seperti impor beras, garam, kacang hijau, dan kebutuhan lainnya.

"Kita punya sumber daya yang luar biasa. Tak perlu beli produk-produk luar negeri jika pemerintah punya goodwill," ucap Sirot

Ia menilai, masalah yang terjadi kini ialah kebijakan impor lebih karena kepentingan bagi-bagi jatah kue kekuasaan. Pasalnya, mereka yang selama ini menjadi tim sukses dan penyokong dana dalam pilpres dan pileg mendapatkan jatah impor, meskipun sebenarnya impor tersebut tidak diperlukan.

"Ini yang harus ditolak. ingin pemerintah mendahulukan kepentingan 250 juta rakyat daripada kepentingan segelintir bandar dan petualang politik pemeras rakyat," urai Sirot. (mdr/mar)

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video