Gayung Bersambut, Program Pendidikan Vokasi Kadin Jatim dapat Dukungan dari Gubernur Khofifah | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Gayung Bersambut, Program Pendidikan Vokasi Kadin Jatim dapat Dukungan dari Gubernur Khofifah

Editor: Revol Afkar
Wartawan: Nanang Fachrurozi
Rabu, 23 September 2020 12:30 WIB

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa saat meeting zoom dengan Kadin Jatim.

"Misal melalui kejar paket, ini sudah kami koordinasikan dengan dinas terkait hingga presiden, agar bisa menaikkan derajat kualitas SDM di Jatim. Dan mohon maaf teman-teman Kadin, karena data pelatihan yang kami punya adalah pelatihan yang bersumber dari APBD dan APBN. Saya mohon nanti, setelah sinergitas ini terbangun, pelatihan yang dari privat sector itu bisa kita masuk dalam matrik ini. Sehingga dari data pengangguran dan yang kena PHK, kita bisa gotong royong, mencari solusi," tegasnya.

Sementara itu, Ketua Umum Kadin Jatim Adik Dwi Putranto mengatakan bahwa Kadin Jatim bersama Badan Koordinasi Sertifikasi Profesi (BKSP) Jatim telah bekerjasama dengan IHK Trier sejak empat hingga 5 tahun yang lalu. Namun baru fokus menggarap peningkatan SDM melalui penerapan pendidikan vokasi sistem ganda sekitar 2 tahun yang lalu.

“Kami berupaya bagaimana meningkatkan SDM agar betul-betul berkompeten di bidangnya. Dalam hal pemagangan ini, kalau tidak disiapkan dengan matang akan menyulitkan dan menjadi beban pengusaha. Tetapi kalau disiapkan dengan baik dan terstruktur justru akan memberikan manfaat besar bagi industri. Untuk itu, kami mohon program ini bisa dikolaborasikan dengan Pemprov Jatim, baik dengan Dinas Pendidikan, Dinas Tenaga Kerja, serta Dinas Perindustrian dan Perdagangan,” kata Adik.

Perwakilan IHK Trier Jerman, Andreas Gosche mengatakan bahwa penerapan pendidikan vokasi sistem ganda menjadi salah satu solusi bagi anak muda yang hanya mampu menyelesaikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan tidak mampu secara finansial untuk kuliah di universitas. Sebab, dengan perubahan sistem pendidikan kejuruan yang dilakukan akan berdampak pada peningkatan skill atau keahlian, sehingga mereka bisa dengan mudah diterima bekerja di perusahaan dan tidak menjadi pengangguran.

“Kami sangat yakin telah mengembangkan sistem pendidikan yang benar, terstruktur dan terpadu. Karena hasil pendidikan kejuruan seperti itu terbukti mampu menciptakan manfaat. Manfaat untuk anak muda, karena bisa diberikan masa depan sebab dengan keterampilan yang dimiliki mereka bisa mendapatkan pekerjaan. Manfaat untuk pengusaha karena daya saing menjadi lebih tinggi. Di Jerman misalnya, yang telah menerapkan sistem pendidikan ganda, memiliki daya saing yang tinggi, meski Jerman kecil, tetapi memiliki daya saing nomor empat sedunia,” tegasnya.

“Selain itu juga mampu memberikan manfaat bagi pemerintah karena bisa mengurangi pengangguran. Bukti hasil dari pendidikan vokasi sistem ganda di kejuruan ini juga terlihat di Jerman, di mana pengangguran lulusan SMk di sana kurang lebih hanya sekitar 5 hingga 6 persen. Yang artinya, dari 20 siswa yang lulus, 19 siswa langsung bisa melakukan kontrak kerja dengan perusahaan tempat mereka belajar,” paparnya.

“Gambar dan misi yang kami punya, Jatim bisa melaksanakan. Mari kembangkan itu. Kembangkan bukan hanya ngomong tetapi mengimplementasikannya. Untuk itu, kami di Surabaya memiliki mitra BKSP dan Kadin Jatim. Dan saya berharap Jatim akan menjadi percontohan penerapan pendidikan vokasi terpadu. Untuknya dibutuhkan semangat, kerjasama dan disiplin implementasi,” pungkas Gosche. (nf/rev)

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video