Isu Penculikan Anak Lagi Marak, Pemkot Surabaya Minta Warga Tetap Tenang dan Waspada | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Isu Penculikan Anak Lagi Marak, Pemkot Surabaya Minta Warga Tetap Tenang dan Waspada

Editor: Revol Afkar
Wartawan: Yudi Arianto
Selasa, 25 Februari 2020 22:23 WIB

Para kabid saat jumpa pers di kantor Humas Pemkot Surabaya, Selasa (25/2). foto: YUDI A/ BANGSAONLINE

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Pemerintah Kota Surabaya mengimbau kepada warga untuk tetap tenang dan waspada dalam menghadapi isu penculikan anak yang kembali mencuat di berbagai daerah. Pemkot juga meminta warga agar tidak termakan isu hoax.

Kepala Bidang Perlindungan Masyarakat BPB Linmas Eko Yudi memastikan bahwa pihak kecamatan dan kelurahan sudah membuat surat edaran yang ditujukan kepada sekolah-sekolah dan masyarakat melalui RW dan RT setempat. Surat edaran itu sudah disebarluaskan sejak Bulan November 2019 lalu.

“Jadi, sekali lagi kami imbau warga tetap waspada, tapi juga harus tenang supaya tidak termakan hoax. Waspada harus, tapi harus tetap tenang dan tidak boleh main hakim sendiri,” kata Eko saat jumpa pers di kantor Humas , Selasa (25/2).

Eko memastikan bahwa BPB Linmas sudah menginstruksikan kepada para Kasatgas (Kepala Satuan Tugas) Linmas untuk keliling ke sekolah-sekolah, terutama PAUD, TK, dan SD. Adapun jumlah Kasatgas Linmas yang bertugas mengawasi sekolah-sekolah sebanyak 154 orang atau setara dengan jumlah kelurahan.

“Kalau jam pulang, saya minta dimonitor. Terutama terhadap sekolah-sekolah yang sifatnya eksklusif, di mana anak-anaknya naik antar jemput,” ucapnya.

Kendati kasus penculikan anak terjadi di luar daerah. Namun menurutnya, kewaspadaan harus tetap dilakukan.

"Apabila masyarakat menemukan hal-hal yang mencurigakan, bisa menghubungi layanan tanggap darurat Command Center 112 milik . Atau langsung menghubungi RT/RW dan kelurahan setempat,” imbuhnya.

Kabid Sekolah Dasar Dispendik Surabaya Aries Hilmi memastikan bahwa pihaknya sudah meminta pihak keamanan dan guru sekolah untuk selalu memastikan keluarga yang menjemput anak-anak. Bahkan, apabila penjemput itu bukan orang yang biasanya menjemput, diminta untuk tetap ditahan dulu untuk menjaga keamanannya.

“Misal, orangnya mengatakan, kalau dirinya disuruh mamanya. Nah, tolong jangan mudah percaya dengan hal-hal semacam ini,” harapnya.

Di samping itu, Dinas Pendidikan sudah mengadakan pelatihan bekerja sama dengan Polrestabes Surabaya soal antisipasi penculikan anak. Dalam pelatihan itu, pihak keamanan, guru, dan kepala sekolah dilatih untuk mengenali gerak-gerik orang yang mencurigakan.

“Jadi, ketika anak-anak berada di sekolah, sudah kami lakukan antisipasinya. Namun kami juga berharap pihak orang tua juga menjaga anak-anak ketika berada di rumahnya masing-masing,” pungkasnya.

Kepala Bidang Kesejahteraan Keluarga DP5A Antok Handiyono mengatakan pihaknya sudah menggelar berbagai pembinaan di sekolah-sekolah dan juga pembinaan kepada remaja dan keluarga. Intinya, pembinaan itu diharapkan dapat membangun kedekatan orang tua dengan anak-anaknya.

“Kami juga selalu menyampaikan kepada pihak keluarga untuk tidak membiarkan anak-anaknya bermain sendirian,” kata Antok.

Dalam setiap pembinaan, anak-anak juga selalu diminta berani menolak pemberian orang yang tidak dikenal. Selain itu, sosialisasi dan pembinaan kepada remaja juga menyasar tentang anggota tubuh mana saja yang boleh disentuh dan tidak boleh disentuh. (ian/rev)

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video