Bangunan Candi Tetek Belahan Retak, Dewan Kesenian Pasuruan Berharap Perhatian Pemkab
Editor: Revol Afkar
Wartawan: Ahmad Fuad
Minggu, 26 Mei 2019 22:44 WIB
SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Sejumlah retakan yang terjadi pada bangunan Candi Tetek Belahan mendapat perhatian dari Ki Bagong Sabdo Sinukarto, Ketua Dewan Kesenian dan Kebudayaan Kabupaten Pasuruan (DK3P).
"Candi Belahan ini belakang bangunane retak semua, beberapa hari lalu saya sudah bilang ke Disbudpar, tapi belum ada reaksi. Ini gimana?," keluh Ki Bagong kepada BANGSAONLINE.com via WhatsApp, Ahad (26/5).
BACA JUGA:
Warga Sukoreno Pasuruan Temukan Candi di Pemakaman Umum Desa
Datangi Gedung DPRD Kabupaten Pasuruan, Warga Keluhkan Larangan Mandi di Candi Belahan
Dilarang Mandi dan Ritual di Candi Belahan Gempol, FPK Protes
Kolam Sedang, Sisa-sisa Jejak Petilasan Pembuatan Keris Majapahit
Menurut Ki Bagong, retakan yang terjadi pada Candi Tetek Belahan merupakan dampak dari getaran kendaraan yang melintas di sekitar candi. Karena itu, ia mengusulkan agar dibangun jalan arteri, khususnya untuk kendaraan roda empat, supaya tidak berlalu lalang melintasi sekitar candi tersebut.
Ki Bagong juga menyarankan kepada Pemerintah Kabupaten Pasuruan, khususnya Disparbud, untuk segera bekerja sama dengan Badan Penelitian Cagar Budaya (BPCB) guna memperbaiki kondisi candi tersebut.
"Kebiasaan pemerintah itu saling lempar tugas kalau ada usulan semacam perbaikan cagar budaya seperti itu. Nanti kalau saya laporan ke Disparbud, mesti saling lempar itu. Dari situ suruh ke BPCB, sesampai di Trowulan, masih akan dilakukan penelitian ulang, pengkajian dan segala macem, halah keswuen (terlalu lama, red). Aku punya uang sendiri tak tanggung semua itu," terang Ki Bagong.
Selaku insan budaya, Bagong mengaku prihatin melihat kondisi candi yang hampir rusak tersebut. Pasalnya, Candi Tetek Belahan merupakan satu-satunya candi di Jawa Timur yang memiliki keistimewaan berupa mata air. Hal ini menjadi ikon kharismatik bagi wisatawan.