Gus Syaf, Orang Dekat Istana, Daftar Cagub Lewat Demokrat
Editor: Nur Syaifudin
Wartawan: M Didi Rosadi
Jumat, 21 Juli 2017 20:30 WIB
SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Dr. Syafiin atau Gus Syaf yang selama 18 tahun berdinas di lingkungan Sekretariat Militer Kepresidenan memutuskan maju sebagai kontestan pemilihan gubernur Jawa Timur. Mantan Kepala Biro Umum Sekretariat Militer Kepresidenan itu mendaftarkan diri sebagai Cagub dari Partai Demokrat.
Pria asal Jombang bergelar doktor itu mengungkapkan, keputusannya maju untuk melanjutkan program kerja Soekarwo yang dianggap sukses membangun Jawa Timur. Sebagai warga asli Jawa Timur, dirinya tak rela kalau Jatim dipimpin figur yang tidak punya visi dan komitmen melanjutkan program-program populis Pakde Karwo.
BACA JUGA:
Khofifah-Emil Resmi Terima Surat Dukungan dari Perindo untuk Pilgub Jatim 2024
Lagi, Ketua PKS Jatim Sowan Kiai Asep, Ternyata Ini yang Dibahas
Koalisi Gemuk di Pamekasan, Ada PAN hingga Gelora
Resmi Terima SK dari Partai Golkar, Khofifah-Emil Mohon Doa Lanjutkan Jatim Cettar Jilid Dua
“Saya ini orang asli Jawa Timur, saya terpanggil untuk kembali ke Jatim. Meneruskan program Pakde Karwo dan mensejahterakan warga Jawa Timur,” tutur Gus Syaf, Jumat (21/7).
Pria yang dikenal dekat dengan Luhut Binsar Panjaitan ini mengakui keputusannya maju pilgub juga karena derasnya dukungan dari berbagai elemen masyarakat di Jawa Timur, baik kalangan pesantren maupun nasionalis. Terlebih dirinya adalah cucu dari Gubernur Jatim pertama Raden Mas Ario Soerjo yang dikenal dengan nama Gubernur Soerjo.
Dukungan dari kalang ulama dan pengasuh pondok pesantren juga mengalir padanya, hal itu tak lepas dari latar belakangnya sebagai anggota keluarga besar Thoriqoh Shiddiqiyah, Ploso, Jombang yang mempunyai pengaruh luas di Jawa Timur.
“Alhamdulillah, saya dekat dengan para kiai dan pengasuh pondok pesantren di Jawa Timur. Mereka juga merestui ikhtiar saya maju di pilgub Jatim,” imbuh pemilik tujuh gelar kesarjanaan ini.
Perwira menengah (pamen) di Mabes Polri ini mengakui punya bekal yang cukup di bidang keilmuan, baik, akademis, militer maupun intelijen. Pengalamannya mendampingi dan membantu 6 Presiden RI juga merupakan bekal yang luar biasa yang nantinya bisa diaplikasikan dalam memimpin provinsi dengan jumlah penduduk 40 juta lebih.