Ketua MPR Sowan PP Bahrul Maghfirohm, Gus Lukman: Cinta Bangsa Perlu Ditumbuhkan | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Ketua MPR Sowan PP Bahrul Maghfiroh, Gus Lukman: Cinta Bangsa Perlu Ditumbuhkan

Jumat, 13 Mei 2016 18:42 WIB

KH Lukman Al-Karim (Gus Lukman) bersama Ketua MPR Zulkfli Hasan dan rombongan di Pesantren Bahrul Maghfiroh Malang Jawa Timur . foto: iwan irawan/ BANGSAONLINE

”Sehingga jalinan kerukukan terwujud secara pasti, dan terhindarkan dari rasa permusuhan, yang mengganggu nilai persatuan dan kesatuan bangsa secara utuh,” tegasnya.

”Tidak hanya itu. Budaya tawuran, anti Pancasila yang lagi ngetren dan percandaan yang melewati batas, sampai melecehkan kehormatan bangsa, dengan bahasa yang kurang elok, menandakan jika rasa cinta tanah air kita, sedikit atau banyak mulai luntur. Belum lagi persoalan SARA, terkadang juga menjadi pertikaian. Belum lagi merosotnya nilai moral anak bangsa yang sudah berani melawan hukum seperti halnya korupsi, teroris dan lainnya. Semua ini menjadikan bangsa kita secara tidak langsung mulai ternodai keutuhan persatuan dan kesatuannya," beber Zulkifli.

Sementara Gus Lukman menambahkan, bahwa kasih sayang dan kecintaan kepada bangsa Indonesia perlu ditumbuhkembangkan didalam tanah air yang kita cintai ini.

”Sesuai yang diajarkan dalam ajaran agama Islam melalui risalah Nabi Muhammad SAW, yakni saling berkasih sayang antar sesama umat manusia. Lebih-lebih antarumat muslim. Di dalam 4 pilar ini, sejatinya juga mengajarkan keseluruhan, khususnya kasih sayang, merupakan bagian terkecil, terkandung didalamnya, untuk diamalkan oleh siapa pun dan apa pun agamanya," tandas Gus Lukman.

”Bila 4 pilar ini dipegang teguh, dan diamalkan secara baik dan benar, kami yakin bangsa ini akan berkembang dengan pesat dan besar, dan rakyatnya pun akan damai sejahtera, hidup berdampingan penuh kasih sayang, tidak ada lagi rasa permusuhan antara satu sama lain. Namun melihat segala peristiwa yang ada saat ini, hal itu seakan dianggap hal langka, dan menganggap sebuah keajaiban jika mampu terjadi, padahal secara tidak langsung kita ini sebagian sudah menjalankannya. Namun demikian, ada orang lain, yang memiliki kepentingan sesaat, pelan tapi pasti, sedikit atau banyak, memiliki pengaruh kepada orang lain, menjadikan kehidupan berbangsa kita, hanya didasari kekuasaan dan kepentingan. Na'udzubillah," pungkas Gus Lukman. (iwa/thu)

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video