Warga Jatilengger Blitar yang Tewas Terseret Arus Ditemukan
Senin, 04 Januari 2016 21:42 WIB
"Saat itu korban bersama temanya menuju Tulungagung, diawali di bawah jembatan Nguri Desa Selokajang, Kecamatan Srengat. Rupanya korban tidak mahir berenang. Saat berenang di tengah sungai Brantas, arus sungai tiba-tiba datang dengan derasnya. Korban yang terlambat untuk menepi akhirnya terbawa arus,” terang Kapolsek Srengat, Kompol Fauzi.
Setelah menerima laporan dari beberapa warga dan para saksi, pihak Polres Blitar Kota dan tim SAR dari Pemkab Blitar akhirnya melakukan pencarian di aliran sungai Brantas.
Kapolsek Srengat Kompol Fauzi, menjelaskan, kejadian tenggelamnya korban akibat kelalaian korban sendiri. Karena menurut keterangan teman-temanya, sudah mengingatkan kondisi aliran sungai Brantas yang deras.
"Kami bersyukur korban bisa ditemukan dengan tim SAR. Kami menghimbau kepada warga masyarakat agar tidak berenang di sungai Brantas dalam kondisi musim hujan. Karena arus sungai bisa mendadak deras," papar Kompol Fauzi.
Aliran sungai Brantas memang memisahkan dua wilayah, yakni Kabupaten Blitar dan Tulungagung. Lebar sungai Brantas antara Desa Selokajang Kecamatan Srengat, Kabupaten Blitar dan Kecamatan Rejotangan Kabupaten Tulungagung sekitar 25 meter.
Menurut Sulton, salah satu teman korban mengatakan semula mereka hanya diajak tahun baruan di Srengat. Ternyata korban berinisiatif ke Tulungagung dengan cara berenang menyeberangi sungai Brantas. “Semula kami dan teman teman menolak karena musim hujan. Rupanya korban yang dulu juga pernah kerja di Jember bersikeras mengajak berenang," terang Sulton. (tri/rev)