Khofifah Kukuhkan Pengurus Jaringan Kiai Santri Nasional se-Jawa Tengah
Editor: Novandryo W S
Wartawan: Devi Fitri Afriyanti
Senin, 25 Maret 2024 11:37 WIB
"Insya Allah Indonesia kondisinya jauh lebih baik dari sejumlah negara lain yang saat ini sedang ada konflik maupun peperangan," tegas wanita yang juga Ketua PBNU dan Ketum PP Muslimat NU ini.
Karenanya ia menyebutkan bahwa saat ini dibutuhkan speakers yang mampu untuk menjaga suasana tetap kondusif agar tidak ada konflik yang menyebabkan perpecahan.
Yang ia harapkan itu bisa muncul dari jaringan kiai, ibu nyai dan juga santri yang ada di Indonesia.
"Saya pikir kita butuh speakers, juru bicara. Untuk membuat persandingan dan perbandingan Supaya balance. Karena sekarang banyak berita dan informasi yang dibuat tidak seimbang supaya ada distrust pada pemerintah dan seterusnya," ucapnya.
"Apa yang kemudian dalam institusi formal seperti NU dan Muhammadiyah juga sudah melakukan itu tapi pelapisan harus tetap dilakukan. Karena ada hal tertentu yang pendekatannya bisa dilakukan secara formal tapi ada juga hal hal tertentu yang harus dilakukan dengan pendekatan informal," imbuh Gubernur Jatim periode 2019-2024 ini.
Khofifah optimis para tokoh agama yang tergabung dalam JKSN akan mampu mengambil peran untuk menjaga bangsa tetap damai, menyemai ajaran ahlussunah wal jamaah sebagai bentuk upaya memajukan bangsa Indonesia.
Turut hadir dalam kegiatan ini penasehat JKSN Prof. Dr. KH. Asep Saifuddin Chalim, Ketua JKSN Jawa Tengah Dr. KH. M Adnan, MA, Sekretaris JKSN Jateng KH. Najahan Musyaffak, KH. Izzudin Abdussalam, KH. Hanif Ismail, Romo KH. Muslihan, KH. Saiful Muhtadin dan para Ketua JKSN se Jawa Tengah.(dev/van)