Prevalensi Stunting Jatim Terus Turun, Khofifah Ajak Semua Pihak Tekan hingga Angka 14 Persen | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Prevalensi Stunting Jatim Terus Turun, Khofifah Ajak Semua Pihak Tekan hingga Angka 14 Persen

Editor: Novandryo W S
Wartawan: Devi Fitri Afriyanti
Rabu, 20 Maret 2024 13:07 WIB

Khofifah Indar Parawansa saat membagikan membagikan telur gratis untuk anak-anak. Foto: Devi Fitri Afriyanti

Tidak hanya itu, di Muslimat NU, juga telah merancang program khusus untuk dalam upaya penurunan stunting. 

Mulai dari gerakan sedekah satu butir telur setiap hari, menggagas ibu asuh stunting, dan juga melakukan deklarasi komitmen bersama memerangi stunting saat acara Harlah Muslimat NU ke 78 di Gelora Bung Karno pada Januari 2024 lalu.

“Karena stunting ini bukan hanya masalah kesehatan saja. Melainkan adalah masalah serius yang berkait dengan keberlangsungan pembangunan bangsa. Terlebih kita sedang menyongsong Indonesia Emas 2045 yang artinya generasi bangsa di tahun tersebut haruslah sehat dan memiliki tumbuh kembang optimal,” tegasnya.

Lebih lanjut peraih Penerima Honorary Award for Global Peace and Women Empowerment atau Perdamaian Gobal dan Pemberdayaan Perempuan dari Minhaj-Ul-Quran International ini pun menyebutkan bahwa mencegah stunting harus dilakukan sejak usia remaja. 

Di mana remaja perempuan harus dipastikan memiliki kecukupan asupan zat besi untuk menghindari anemia.

Selain itu saat hamil, kecukupan gizi juga harus dipastikan agar mendukung pertumbuhan optimal pada janin. 

Tak sampai di sana, saat bayi lahir di 1000 hari pertama juga harus dipastikan kecukupan asupan nutrisi dan gizi karena menjadi kunci pertumbuhan anak ke depan.

Di sisi lain, berdasarkan data Kementerian Kesehatan yang dipaparkan dalam rapat bersama Wapres, ada tiga provinsi di Indonesia yang sudah mencapai target RPJMN dengan prevalensi stunting di bawah 14 persen. Yaitu provinsi Riau (13,6%), Jambi (13,5%) dan juga Bali (7,2%).

Sedangkan ada lima provinsi di Indonesia yang tercatat sebagai daerah dengan prevalensi stunting tertinggi dengan persentase lebih dari 30 persen. Yaitu Papua Tengah (39,4%), NTT (37,9%), Papua Pegunungan (37,3%), Papua Barat Daya (31%) dan Provinsi Sulawesi Barat (30,3%).

“Bismillah dengan upaya bersama dan sinergi seluruh pihak, Jatim bisa mencapai target prevalensi stunting 14 persen di akhir tahun 2024 mendatang,” pungkas . (dev/van)

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video