Buka Jambore Perhutanan Sosial Jatim 2023, Gubernur Khofifah Apresiasi Peran KUPS, KTH, dan LMDH | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Buka Jambore Perhutanan Sosial Jatim 2023, Gubernur Khofifah Apresiasi Peran KUPS, KTH, dan LMDH

Editor: Revol Afkar
Wartawan: Devi Fitri Afriyanti
Selasa, 28 November 2023 20:48 WIB

Gubernur Khofifah mengunjungi stan di sela Jambore Perhutanan Sosial Jatim 2023, Selasa (28/11).

Dari jumlah tersebut, rata-rata produk komoditas petani hutan Jatim telah layak ekspor dan mampu menembus pasar internasional. Sebagai contoh kopi agroforestri dengan merek Javeast Coffee’ berhasil diekspor ke Mesir secara bertahap hingga 200 ton dengan total nilai lebih dari Rp6,2 miliar pada bulan November 2022.

"Javeast Coffee ini merupakan merek dagang yang digunakan untuk memasarkan hasil kopi petani hutan dari tiga kabupaten, yaitu Desa Sidomulyo Kecamatan Silo Kabupaten Jember, Desa Wonosalam Kecamatan Wonosalam Kabupaten Jombang, dan Desa Kare Kecamatan Kare Kabupaten Madiun," katanya.

Adanya produk hutan kualitas ekspor ini, tentunya membuka akses pasar bagi kopi produksi petani hutan yang dikembangkan melalui sistem tanam agroforestri. Pola tanam ini memiliki keunggulan, selain memberikan nilai tambah juga berdampak positif terhadap lingkungan antara lain menjaga konservasi tanah dan air, iklim mikro, dan meningkatkan serapan karbon.

Selain kopi, komoditas ekspor KTH/LMDH lainnya yang tembus pasar internasional yaitu rajangan daun talas beneng, sebagai pengganti tembakau, atau kepentingan herbal.

Di Kabupaten Nganjuk, Jombang, dan Mojokerto terdapat 24 KTH/LMDH yang bermitra dengan ekportir untuk areal tanam seluas ±171 ha dengan tujuan ekspor ke Australia.

Di Kabupaten Lumajang, Kediri, Blitar, dan Tulungagung, KTH/LMDH juga telah berhasil ekspor. Permintaan terbesar rajangan daun talas ini datang dari Australia, Amerika Serikat, Inggris, dan Uni Emirat Arab.

"Komoditas lainnya yaitu gula aren cair produksi KTH di Desa Temon, Kecamatan Arjosari, Kabupaten Pacitan, juga mampu menembus pasar ekspor di Kanada, dengan volume ekspor perdana pada Februari 2023 sebesar 1,3 ton gula aren cair," beber Gubernur .

"Jadi intinya kita terus mendorong agar terwujudnya kelompok-kelompok usaha yang produktif, mandiri dan mampu menembus pasar ekspor," imbuh dia.

Berdasarkan data KLHK melalui SK Menteri Kehutanan Nomor SK.395/Menhut-II/2011, luas kawasan hutan dan kawasan konservasi di daratan Jatim seluas 1.357.640,00 ha, luas kawasan hutan yang dikelola Perum Perhutani di Provinsi seluas 1.127.514 ha.

Pasca UU CK, luas kawasan hutan yang dikelola Perum Perhutani di Jatim menjadi seluas 625.482 ha atau sebesar ±45,38 persen dari total luas kawasan hutan Perum Perhutani di Pulau Jawa dan luas KHDPK di Jatim seluas 502.032 ha atau sebesar ± 45,48 persen dari total alokasi KHDPK di Pulau Jawa.

Sementara, untuk kumpulan petani yang mengelola usaha di bidang kehutanan di dalam dan di luar kawasan hutan di Jatim terdapat 5.370 lembaga KTH dengan keanggotaan 239.346 KK, LMDH sejumlah 1.829 lembaga dengan keanggotaan sejumlah 544.050 KK.

Pada kesempatan tersebut, Gubernur juga menyampaikan apresiasi kepada kelompok perhutanan sosial atas inisiasi dan produktivitasnya bagi desa dan lingkungan sekitar.

“Terima kasih kepada panjenengan semua atas inisiasi desa devisa, inisiasi desa wisata. Sebagian besar desa wisata yang memiliki keindahan dan keunggulan kompetitif maupun komparatif, sebagian dikelola dari kelompok perhutanan sosial. Dan Insyaallah sudah memberikan produktivitas yang luar biasa bagi desa dan lingkungan sekitarnya,” puji .

Tak hanya itu, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) per Maret 2023, jumlah kemiskinan ekstrem di Jatim turun hingga menjadi 0,82%.

Capaian tersebut, kata Gubernur , merupakan kolaborasi bersama semua pihak, termasuk KPS, KTH, dan LMDH yang selama ini telah mengelola dan mengembangkan usaha di bidang kehutanan yang berada di desa-desa.

"Terima kasih kepada panjenengan semua karena berbagai capaian pembangunan di Jatim termasuk kemiskinan ekstrem di jatim turun ekstrem sekali," katanya.

Pada kegiatan ini juga dipamerkan beberapa produk petani seperti kopi agroforestri, porang, talas, madu hutan, olahan mangrove, kerajinan bambu, kerajinan limbah kayu, dan lain sebagainya. (dev/rev)

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video