Millenial Enterpreneur Award 2023, Gubernur Khofifah Luncurkan Digital Skills Programme | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Millenial Enterpreneur Award 2023, Gubernur Khofifah Luncurkan Digital Skills Programme

Editor: M. Aulia Rahman
Wartawan: Devi Fitri Afriyanti
Kamis, 26 Oktober 2023 20:39 WIB

Gubernur Khofifah saat menghadiri Millenial Enterpreneur Award 2023 di Graha ITS, Surabaya. Foto: DEVI FITRI AFRIYANTI/BANGSAONLINE

Dalam kesempatan ini, gubernur juga memberikan trophy kepada juara pertama dari 36 kategori MEA. Antara lain Inovasi Media Pembelajaran, Desain Website Usaha Siswa, Desain Motif Batik Nusantara, Transaksi Terbesar Festival Ramadhan, Desain Grafis, Fotografi, Video Editing, Perawatan dan Perbaikan Alat Ektronika, serta Tune Up Sepeda Motor.

Tak lupa, dirinya juga meninjau stan SMA Double Track yang dihadiri segenap kabupaten/kota Jawa Timur.

Sementara itu, Chief of Java Field Office UNICEF Tubagus Arie Rukmantara mengatakan bahwa ia jatuh hati dengan SMA Double Track setelah Gubernur banyak memperkenalkan Double Track di banyak kesempatan.

"Saat itu saya mengatakan bahwa tidak perlu Unicef bikin formulasi sendiri, karena sudah ada Double Track ini. Jadi di Unicef kami bilang kalau for every child, we have East Java as a role model," katanya.

Selain itu, ia mengatakan bahwa populasi anak di Jatim tinggi sekali. Sehingga harus dipastikan setiap anak berkualitas dan maju agar dapat menjadi inspirasi bagi anak-anak lain di Indonesia.

Sementara itu, Kadispendik Jatim Aries Agung Paewai mengungkapkan, SMA Double Track ini untuk menampung anak anak yang tidak bisa meneruskan ke Perguruan Tinggi. Sehingga mereka yang lulusan SMA, memiliki kreatifitas dan kompetensi.

"Sehingga kompetensi mereka ini bisa mereka lanjutkan dengan di dunia kerja. Baik mereka masuk di dunia kerja atau industri, maupun dia secara mandiri membuka usaha," ujarnya.

Sebagian peserta juga berkesempatan memamerkan dan memasarkan hasil produksinya saat di Graha ITS Surabaya. Aries menyebutkan, usaha tersebut bisa memalui kelompok usaha sekolah, berbagai komunitas siswa, sehingga pada saat lulus, mereka tetap bisa survive.

"Sehingga pada saatnya mereka lulus, tidak terlalu memikirkan bagaimana nasib mereka untuk bisa survive di lingkungan keluarganya maupun ekonominya," imbuhnya. (dev/mar)

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video