Tanpa Bantuan Jin Setan, Ini Amalan Ijazah Pesugihan dari Kiai Karismatik Jawa Timur
Editor: Novandryo
Kamis, 31 Agustus 2023 16:51 WIB
SURABAYA,BANGSAONLINE.com - Ada beberapa cara untuk mencapai kekayaan yang tentunya dibarengi dengan ikhtiar kepada Allah SWT.
Namun, masih ada saja orang menggunakan cara terlarang. Yakni dengan bantuan jin dan setan.
BACA JUGA:
Jumlah Hewan Kurban Jatim Naik, Pj Gubernur Adhy: Kesalehan Sosial Masyarakat Meningkat
Info BMKG: Pagi ini Cerah Berawan Tetapi Ada yang Diguyur Hujan, Wilayah Malang harus Tahu
Pesan Khofifah di Hari Media Sosial Indonesia
Pj Gubernur Adhy Ajak 19 Negara Peserta The 4th Summer School Nikmati Keindahan Jatim
Meminta pertolongan kepada selain Allah SWT adalah cara yang salah dan tergolong musyrik.
Yang perlu diketahui, ada ijazah dari beberapa kiai sepuh yang bila diamalkan dapat memperlancar rezeki.
Salah satunya adalah KH. Khusen Ilyas yang merupakan sosok kiai karismatik asal Jawa Timur.
Kiai kondang ini membagikan ijazah amalan yang beliau sebut sebagai 'pesugihan' agar diberi kelancaran rezeki oleh Allah SWT.
Pimpinan Pondok Pesantren Salafiyah Al-Misbar Karang Nongko, Mojoranu, Kec. Sooko, Mojokerto, Jawa Timur ini menceritakan pengalaman pribadinya.
Usai mengamalkan ijazah tersebut, Alhamdulillah diberi kemapanan ekonomi oleh Allah SWT.
KH. Khusen Ilyas dikaruniai 11 orang anak. Semuanya kini sudah lulus dan menjadi sarjana.
Setiap anak diberi rumah dan juga mobil saat sudah berkeluarga. Sampai sudah berkunjung ke Mekah hingga 55 kali.
“Makanya kalau anak saya sedang berkumpul, rumah saya seperti terminal,” ujar sang Kiai sembari tertawa.
Kiai Khusen Ilyas pun membagikan ilmu ‘pesugihan’ yang didapat dari Pesantren Dresmo (Sidosermo) Surabaya.
Ijazah ini mudah diamalkan. Tanpa puasa atau ritual khusus yang menyulitkan.
“Ilmu pesugihan itu selau dibaca tetapi tidak diwirid. Membaca Alam Nasyrah selesai sholat fardlu sebanyak 9 kali. Itu yang dinamakan ilmu pesugihan,” kata sang Kiai dari tayangan Youtube Jamuna Channel.
Dalam tayangan Youtube lainnya, Kiai Khusen juga menambahkan jika bacaan ini bukan wirid wajib.
Artinya cukup dibaca seperlunya dan saat sedang butuh. Dibaca selesai shalat fardlu atau sholat 5 waktu.
Inilah bacaan surat Asy – Syarh/Al Insyirah lengkap dengan terjemahnya:
اَلَمْ نَشْرَحْ لَكَ صَدْرَكَۙ وَوَضَعْنَا عَنْكَ وِزْرَكَۙ الَّذِيْٓ اَنْقَضَ ظَهْرَكَۙ وَرَفَعْنَا لَكَ ذِكْرَكَۗ فَاِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًاۙ اِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًاۗ فَاِذَا فَرَغْتَ فَانْصَبْۙ وَاِلٰى رَبِّكَ فَارْغَبْ
Artinya:
- Bukankah Kami telah melapangkan dadamu (Muhammad)?
- Dan Kami pun telah menurunkan bebanmu darimu,
- Yang memberatkan punggungmu,
- Dan Kami tinggikan sebutan (nama)mu bagimu.
- Maka sesungguhnya beserta kesulitan ada kemudahan,
- Sesungguhnya beserta kesulitan itu ada kemudahan.
- Maka apabila engkau telah selesai (dari sesuatu urusan), tetaplah bekerja keras (untuk urusan yang lain),
- Dan hanya kepada Tuhanmulah engkau berharap.
Wallahu A’lam Bisshowaab. (van)