Efek Hawa Panas di Proyek Migas Blok Cepu Bojonegoro, Tanaman Padi Petani Mati | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Efek Hawa Panas di Proyek Migas Blok Cepu Bojonegoro, Tanaman Padi Petani Mati

Selasa, 02 Juni 2015 15:03 WIB

TIDAK SUBUR. Hamparan tanaman padi di sekitar lokasi pembakaran gas suar (flarring) Banyu Urip Blok Cepu tidak subur. Bahkan efek hawa panas, padi menguning dan mati. Foto: Eky Nurhadi/BANGSAONLINE

Ia mengungkapkan, jika pihak perusahaan Exxon Mobil Cepu Limited (EMCL) selaku pengelola lapangan migas Banyu Urip Blok Cepu berjanji akan memberi bantuan ganti rugi bagi warga yang tinggal di sekitar lokasi pembakaran gas suar tersebut. Namun, bantuan itu berupa beras sebanyak 10 kilogram per bulan.

“Kalau cuma beras 10 kilogram setiap bulan, tidak sebanding dengan derita yang kami alami,” tuturnya.

Sedangkan petani lainnya, Tarmuji (56), warga Dukuh Ledok, Desa Mojodelik, juga mengatakan hal serupa. Tanaman padi di persawahan terlihat mengering dan layu. Padahal, kata dia, saat musim tanam kedua tanaman padi biasanya bisa tumbuh dengan baik karena ada pengairan dari Kaligandong.

“Baru kali ini tanaman padi layu, mengering, dan lama-lama mati. Sebabnya ya karena ada hawa panas dari kegiatan pembakaran gas suar di lokasi proyek migas Blok Cepu itu. Kami juga sudah tidak kuat rasanya tinggal disini (dekat lokasi,red),” tegasnya. (nur/rvl)

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video