5 Wartawan Dikeroyok Oknum Anggota Ormas saat Liput Proses Penyegelan Diskotek IBIZA Surabaya | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

5 Wartawan Dikeroyok Oknum Anggota Ormas saat Liput Proses Penyegelan Diskotek IBIZA Surabaya

Editor: Revol Afkar
Wartawan: Rusmiyanto
Sabtu, 21 Januari 2023 03:03 WIB

Lima wartawan yang menjadi korban pengeroyokan oknum anggota ormas usai lapor ke Mapolrestabes Surabaya.

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Lima wartawan yang sedang melakukan peliputan proses penyegelan oleh Pemprov Jatim, menjadi korban pengeroyokan yang diduga dilakukan oleh oknum anggota organisasi kemasyarakatan (ormas), Jumat (20/1/2023) siang.

Diskotek yang berada di Lantai 5 Gedung Andikan Plaza Jl. Simpang Dukuh itu disegel oleh Satpol PP dan DPMPTSP Jatim karena belum mengantongi izin.

Pengeroyokan dan intimidasi itu menimpa Firman (wartawan Inews), Anggadia (beritajatim.com), Rofik (Lensaindonesia), Ali (Fotografer Inews), beserta Didik (Fotografer Antara).

Rofik menceritakan, pengeroyokan itu berawal saat dirinya bersama Anggadia dan Firman hendak naik ke lantai lima untuk mewawancarai pihak dinas yang melakukan penyegelan. Namun saat di depan lift, ada seorang wanita yang menghalangi wartawan untuk naik ke atas.

Menurutnya, wanita yang menghalangi wartawan itu meminta rekan media sambil berteriak untuk menemui Wahyu yang disebut sebagai Direktur . Namun, permintaan itu tak digubris oleh awak media.

"Kami tidak boleh naik ke lantai atas. Padahal rencana wawancara doorstop dengan pihak kedinasan Pemprov Jatim yang sedang melakukan penyegelan," ujar Rofik, Jumat (21/1/2023).

"Kami ingin wawancara dengan pihak dinas terkait proses penyegelan, bukan wawancara dengan pihak manajemen diskotek," timpal Anggadia.

Beberapa saat setelah awak media menolak permintaan wanita tersebut untuk menemui Wahyu, sejumlah anggota ormas mulai berdatangan dan melakukan tindakan anarkis.

Didik adalah salah satu wartawan yang menjadi korban pemukulan dalam insiden tersebut. Ia ditendang di bagian kaki dan dipukul pakai helm. Sedangkan wartawan lain ada yang dipukul di bagian kepala hingga dilempar kursi.

Aksi pemukulan yang dialami oleh lima awak media ini akhirnya dilaporkan ke Polrestabes .

Mendapat laporan tersebut, Polrestabes melakukan visum kepada para korban ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jatim.

Sementara Direktur Manajemen , Wahyu, saat dikonfirmasi BANGSAONLINE.com via WhatsApp, mengaku tak tahu adanya pengeroyokan yang menimpa lima wartawan Gedung Andika Plaza.

"Saya gak tahu bila ada keributan di bawah, karena pada saat itu saya berada di lantai atas bertemu dengan pihak dinas," ujarnya, Jumat (20/1/2023) malam.

Menurutnya, Pemprov Jatim melalui satpol PP dan DPMPTSP tidak melakukan penyegelan, namun mengecek perizinan.

"Para petugas ke sini () melihat perizinan kita. Memang belum selesai perizinan karena ada sistem dari pemerintah pusat yang mengalami kerusakan," ucapnya.

Dijelaskan oleh Wahyu, meski surat perizinan belum terverifikasi, namun pihak dinas terkait memberikan kelonggaran dan tidak dilakukan penyegelan.

"Tidak ada penyegelan, hanya pengecekan lokasi untuk mencocokkan dengan pengajuan perizinan yang kita ajukan," pungkas pria yang juga Anggota Pemuda Pancasila tersebut. (rus/rev)

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video