Pendeta Tak Punya Gereja, Kebaktian di YouTube, Dapat "Kolekte" Besar | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Pendeta Tak Punya Gereja, Kebaktian di YouTube, Dapat "Kolekte" Besar

Editor: MMA
Senin, 26 Desember 2022 22:32 WIB

Dahlan Iskan. Foto: merdeka

Salah satu penerbangan itu balik ke bandara Philadelphia. Kena petir. Padahal tujuannya adalah Cancun, Meksiko. Puji Tuhan, pendaratan darurat itu sukses. Tidak ada satu pun korban jiwa. Betapa kacaunya keadaan bandara-bandara di Amerika. Bisa jadi mereka akhirnya merayakan Natal di bandara. Atau di jalan raya. Terjebak salju.

Sehari sebelum Natal itu, John pilih bikin roti. Ia ingin antarkan roti itu ke tiga orang tetangga terdekatnya. Sang tetangga mungkin juga akan kirim makanan ke rumah John. Begitulah kebiasaan di Kansas.

Setelah bikin roti John nonton sepak bola Amerika. Kebetulan Kansas City Chiefs menang. Pertandingan itu berlangsung pada suhu minus 7 derajat celsius. Bahkan karena kecepatan angin 15 km/jam rasanya seperti minus 17 derajat. Kansas memang sangat dingin di musim dingin. Apalagi tahun ini.

Di malam Natal kemarin John tidak ke gereja. Ia bersama Chris (istri yang sekarang) berkunjung ke rumah istri John yang pertama dulu. Khusus untuk mengucapkan duka cita. Suami ketiga mantan istri John itu meninggal dunia pekan lalu.

Lalu di hari pertama Natal ini, John dan Chris ke rumah anak-anak Chris dengan suami pertamanya dulu. Chris punya tiga cucu di situ. Acara di rumah anak-anak itu adalah: ''pesta'' membuka hadiah Natal. Dan makan-makan.

Tidak hanya pernik-pernik.

Di Amerika Natal tahun ini juga ditandai dengan kampanye anti istilah X'mas.

Setidaknya dua teman Amerika mengirimkan dua WA yang sama: kembalikan X'mas ke Christmas.

Tahun-tahun belakangan istilah X'mas memang populer. Itu dipakai sebagai pengganti Christmas.

Dari mana datangnya istilah X'mas itu?

"Itu dilakukan oleh orang-orang yang tidak percaya Tuhan dan tidak percaya agama," tulis kampanye itu. "Maka jangan pakai ucapan X'mas. Kembalilah pakai Christmas," tambahnya.

Maka sejarah lahirnya istilah Christmas pun diuraikan. "Christ dalam bahasa Hebrew berarti Yang Terpilih. Mas dalam bahasa Yunani berarti Pesta Besar Banyak Manusia".

Maka Christmas berarti berkumpulnya banyak pengikut Kristus.

Pesta Natal pun berkembang ke mana-mana. Jadi budaya. Pun di negara yang bukan Kristen. Perayaan Natal dilakukan tanpa lagi ada hubungan dengan agama. Mereka inilah yang kemudian mengubah Christmas menjadi X'mas".

Tapi ada juga yang menentang pendapat itu. Huruf X di situ sebenarnya berasal dari bahasa Yunani yang artinya Chi untuk Kristus. Jadi sama saja.

Entahlah. Perusuh Disway kelihatannya lebih tahu.

Saya tidak ahli itu. Saya tulis saja apa kata yang punya pendapat: bahwa yang jelas tahun ini istilah X'mas mulai dipersoalkan.

Ada juga yang beranggapan dua-duanya tidak apa-apa. Yang penting ada hadiah Natalnya. (Dahlan Iskan).

Anda bisa menanggapi tulisan Dahlan Iskan dengan berkomentar http://disway.id/. Setiap hari Dahlan Iskan akan meilih langsung komentar terbaik untuk ditampilkan di Disway.

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video