Persiapan Tahun Ajaran Baru, Pemerintah Gelar Temu Inovasi | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Persiapan Tahun Ajaran Baru, Pemerintah Gelar Temu Inovasi

Editor: Rohman
Wartawan: Dyah Nisa
Selasa, 07 Juni 2022 23:15 WIB

Tangkapan layar Temu Inovasi ke-13 secara virtual.

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (), bersama Kementerian Agama (Kemenag), Bappenas, dan program INOVASI menyelenggarakan acara Temu Inovasi ke-13, Selasa (7/6/2022).

Agenda tersebut digelar untuk persiapan Tahun Ajaran 2022/2023, termasuk persiapan implementasi Kurikulum Merdeka (KM). Sejak 2018, kegiatan ini memberi kesempatan bagi para pemangku kepentingan pendidikan di tingkat pusat maupun daerah berbincang-bincang seputar praktik inspiratif dari empat mitra provinsi program. Khususnya terkait upaya peningkatan hasil belajar siswa, payung pemulihan pembelajaran, dan persiapan implementasi KM.

Sejumlah provinsi itu yakni NTB, NTT, Kalimantan Utara, dan Jawa Timur. Kepala BSKAP , Anindito Aditomo, mengungkapkan bahwa pihaknya senang berdialog dengan Tim INOVASI dan mitra-mitra di daerah.

"Kita ingin memastikan anak-anak kita bukan hanya bersekolah tetapi juga berkesempatan untuk tumbuh kembang, mendapatkan stimulasi agar mereka memiliki karakter dan kompetensi dasar yang diperlukan untuk masa depan mereka," ujarnya.

Plt. Kepala Pusat Kurikulum dan Pembelajaran, BSKAP, Zulfikri Anas, membahas terkait tahun ajaran baru dan implementasi KM di daerah. "Peran Kurikulum dalam Mengatasi Learning Loss dan Meningkatkan Kemampuan Literasi dan Numerasi Siswa," ungkapnya.

Acara ini turut membahas hasil studi yang dilakukan Pusat Standar dan Kebijakan Pendidikan (PSKP) bertemakan, Upaya Daerah terhadap pemulihan pembelajaran dan mendukung fondasi belajar siswa.

Deputi Bidang Pembangunan Manusia, Masyarakat dan Kebudayaan, Kementerian PPN/Bappenas, Subandi, menyebut tantangan besar untuk dunia pendidikan adalah bagaimana mengurangi kesenjangan antarwilayah, dalam satu provinsi pun masih belum merata. Akses pendidikan memang sudah meningkat, namun pemerataan yang masih menjadi tantangan, apalagi jika berbicara kualitas.

Bank Dunia sudah memprediksi adanya learning loss sebagai dampak dari pandemi, yang ditunjukkan oleh Hasil PISA di Indonesia yang menurun, termasuk hasil kemampuan literasi siswa.

"Inilah yang harus kita perjuangkan, dan melalui program INOVASI contoh-contoh baik dari para guru, Bupati, dan kepala dinas nantinya bisa menjadi bahan evaluasi kita bersama, termasuk Bappenas," pungkasnya. (diy/mar)

 

 Tag:   Kemendikbudristek

Berita Terkait

Bangsaonline Video