
SURABAYA, BANGSAONLINE.com – Baru lulus dari Fakultas Farmasi Universitas Airlangga dengan nilai terbaik, Muhammad Dzul Azmi Al Mutawakkil Alallah, langsung merintis bisnis. Putra Prof. Dr. KH. Asep Saifuddin Chalim, M.A., pendiri dan pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah Surabaya dan Pacet Mojokerto Jawa Timur itu membuka franchise Golden Lamian di Pakuwon Mall Surabaya.
“Pembukaannya 22 Desember 2021 lalu. Sekarang sudah 10 hari,” tutur Gus Azmi – panggilan akrab Muhammad Dzul Azmi Al Mutawakkil Alallah – kepada BANGSAONLINE.com, Sabtu (1/1/2022) malam.
BACA JUGA:
- Silaturahmi ke Ponpes Amanatul Ummah Mojokerto, Gibran Paparkan Program Dana Abadi Pesantren
- Ini 10 Rekomendasi Kuliner dan Tempat Wisata di Medan
- Torehkan Prestasi Internasional, Santri MBI Amanatul Ummah Hebohkan 12th World Robotic For Peace
- Rekomendasi Rumah Makan di Dekat Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya
Berapa omzetnya Gus? “Hari ini Rp 31 juta,” terang Gus Azmi. Biasanya, tutur Gus Azmi, omzet tiap hari – Rp berkisar Rp 22 juta. Tapi karena kali ini tahun baru, omzetnya naik drastis.
Namun ke depan diperkirakan akan terus naik, setelah warga Surabaya makin banyak mengenal. Golden Lamian dibangun Edward Djaja, Sarjana Keuangan & Pemasaran Lulusan University of Southern California, pada 2017.
Golden Lamian memang brand baru. Namun cukup prospektif. Apalagi di Surabaya penggemar atau pengonsumsi mie cukup tinggi.
Di Kota Surabaya, baru beberapa mall yang sudah ada Golden Lamian. Di antaranya di Tunjungan Plaza dan Royal Plaza.
Golden Lamian yang dikelola Gus Azmi itu buka sejak pukul 10 pagi. Tutup pukul 10 malam. Karyawannya 14 orang. Mereka bekerja secara shift. Gantian. Ada shift siang atau pagi. Ada shift sore atau malam.
Bisnis kuliner, terutama franchise, memang menggiurkan.
Tadi malam, Kiai Asep Saifuddin Chalim mengajak BANGSAONLINE.com ke Golden Lamian yang terletak di lantai B Pakuwon Mall Surabaya itu. Kiai Asep bersama istri tercintanya, Nyai Hj Alif Fadlilah.
(Golden Lamian Gus Azmi di Pakuwon Mall Surabaya. Foto: bangsaonline.com)
Sekitar pukul 20.00 WIB, kami meluncur dari Pondok Pesantren Amanatul Ummah Jalan Siwalankerto Surabaya, seusai Kiai Asep memberikan pengarahan pada para wali santri yang menerima pembagian rapor.
Sampai di Golden Lamian Pakuwon Mall Surabaya sekitar pukul 21.00 WIB. Pengunjung atau konsumen masih sangat ramai. Bahkan saat menjelang tutup, pukul 22.00 WIB, konsumen masih berdatangan.
Menurut Kiai Asep, Gus Azmi sebenarnya banyak ditawari beasiswa untuk S2. Tapi semua ditolak. “Mau melanjutkan ke Belanda. Tapi umurnya, kalau kuliah di Belanda itu harus 22 tahun,” tutur Kiai Asep kepada BANGSAONLINE.com.
Simak berita selengkapnya ...