SABANG, BANGSAONLINE.com - Seorang guru Madrasah Aliyah mengacungkan tangan saat Prof. Dr. KH. Asep Saifuddin Chalim, M.A., menjadi narasumber seminar pendidikan dalam acara pelantikan Pengurus Cabang Persatuan Guru Nadhaltul Ulama (Pegunu) Kota Sabang, Aceh, Ahad (29/11/2021).
“Pertanyaan saya agak menyimpang. Saya ingin bertanya kepada Pak Kiai tentang pernyataan-pernyataan (pengurus) PBNU yang menyesatkan,” kata Tengku bersorban itu. Ia lalu menjlentrehkan pertanyaannya. Menurut dia, banyak pernyataan pengurus PBNU yang merendahkan dan menghina orang Arab dan juga para habib.
BACA JUGA:
- Biayai Full Barra-Rizal dari Uang Pribadi, Kiai Asep: Sepeserpun Saya Tak Ingin Uang Saya Kembali
- Kiai Asep: Khofifah Simbol Idealisme, Gus Barra Bantu Korban Kebakaran dan Puting Beliung
- Gerindra: Gus Barra-dr Rizal Mojokerto Pilihan Prabowo Subianto
- 600 Orang Lebih Keluarga Achmady Kumpul, Sepakat Dukung Mubarok
“Kalau di Aceh ini sangat tidak disukai. Kebetulan sekarang dia (adiknya) menjadi bos saya (di Kemenag),” tambahnya.
Kiai Asep langsung mengutip beberapa Hadits yang menjelaskan tentang kedudukan orang Arab dan para habib (habaib) dalam Islam. Menurut dia, dalam Hadits posisi orang Arab dan habaib sangat dimuliakan. Karena itu Kiai Asep minta jangan sampai kita merendahkan orang Arab dan para habib.
“Al-Quran juga bahasa Arab. Di sorga nanti juga berbahasa Arab,” kata pendiri dan pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah Surabaya dan Pacet, Mojokerto, Jawa Timur itu.
Karena itu Kiai Asep menegaskan sikap menjelang Muktamar ke-34 NU di Lampung. Menurut dia, siapa pun calon Ketua Umum PBNU yang mendeklarasikan diri, hal itu bertentangan kultur NU.
“Apalagi pakai riswah (uang sogok), minta dipilih. Itu bertentangan dengan Islam. Calon seperti itu jangan dipilih,” tegas Kiai Asep yang populer sebagai kiai miliarder tapi dermawan.
Kiai Asep mengaku akan all out menumpahkan hartanya jika nanti ada calon alternatif Ketua Umum PBNU yang sesuai dengan harapan para muassis (pendiri NU) dan warga NU.