SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Surat perintah pelaksanaan Muktamar NU ke-34 yang ditandatangani langsung oleh Penjabat (Pj.) Rais Am PBNU KH. Miftahul Akhyar disorot oleh KH Fahmi Amrulloh, salah satu Cucu Hadratussyaikh KH. M. Hasyim Asy'ari.
Dalam surat yang ditujukan kepada Panitia Pengarah dan Panitia Pelaksana Muktamar ke-34 Nahdlatul Ulama itu, KH. Miftahul Akhyar meminta agar Muktamar NU digelar dengan tenggat waktu tanggal 17 Desember 2021.
BACA JUGA:
- Kiai Asep: Biaya Pemenangan Mubarok Uang Halal, Bukan dari APBD
- Gus Fahmi Ngaku Idolakan Gus Barra, Bukan Ikfina dan Gus Dollah, Kakaknya
- Gus Fahmi Tagih Janji Ikfina, Dulu Janji Dukung Gus Barra, Tak Calonkan Diri Periode Kedua
- Rais Aam PBNU Hadiri Haul Buyut H. Noloyudho di Desa Sumberrejo, Berikut Isi Penting Tausiahnya
KH Fahmi Amrulloh menganggap surat tersebut aneh, karena hanya ditandatangani Rais Am yang notabene juga penjabat (Pj.).
"Baru kali ini saya tahu pelaksanaan muktamar ditandatangani oleh pejabat Rais Am sendirian, kok aneh ya?," ujar Gus Fahmi, sapaan akrab dari Pengasuh Pesantren Putri Tebuireng tersebut kepada BANGSAONLINE.com, lewat pesan WhatsApp, Jumat (25/11) sore.
Semestinya, kata Gus Fahmi, proses penjadwalan ulang setidaknya melibatkan beberapa pihak. "Misal, 11 orang Majelis Tahkim, Rais Am, Katib, Ketua Umum, Sekjen, Ketua SC, dan Ketua OC, jadi jumlah semuanya 17 orang agar lebih objektif, bukan diserahkan kepada Rais Am sendirian," ucapnya.
Dengan beredarnya surat edaran itu, Ketum Barisan Gus dan Santri (Baguss) tersebut mencium adanya aroma perpecahan di internal PBNU. "Jadi begini, dengan keluarnya surat edaran itu sepertinya ada isyaroh perpecahan di tubuh PBNU," cetusnya.