JOMBANG, BANGSAONLINE.com - Para dzurriyah (keturunan) KH Abdul Wahab Hasbullah, pendiri Nahdlatul Ulama (NU), menggelar haul bagi para muassisin (para pendiri) NU di Pondok Pesantren Bahrul Ulum Tambak Beras Jombang, Kamis (27/11/2021) tadi malam. Haul yang dikemas dalam 'Istighatsah Akbar Munajat Kebangsaan' itu digelar secara hybrid dan diikuti para masyayikh, kiai NU dari berbagai wilayah Indonesia. Antara lain Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA, pendiri dan pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah Surabaya dan Pacet Mojokerto.
Juga hadir secara virtual Ketua PWNU Jawa Timur Dr KH Marzuki Mustamar dan para kiai serta pengurus NU di beberapa wilayah dan kabupaten.
BACA JUGA:
- Mengenang Hari Lahir Hadratussyaikh, Satu-satunya Ulama yang Sukses Menyatukan Umat Islam
- Keluarga Pejuang, Pahlawan, Pendiri NU, Malam Ini Puncak Haul ke-14 Gus Dur di Pesantren Tebuireng
- Kiai dan Gus Keluarga Besar Tambak Beras Doakan Yenny Wahid Cawapres 2024
- Kunjungi Jombang, Anies Baswedan Ziarah Ke Makam Pendiri NU
“Acara ini dihadiri 300 lebih pengurus cabang NU lebih dan juga pengurus wilayah,” kata Dr KH Hasib Wahab Hasbullah, putra KH Abdul Wahab Hasbullah saat memberikan sambutan. “Hadir juga Kiai Asep Saifuddin Chalim. Kiai Asep ini juga dzurriyah pendiri NU, yaitu Kiai Abdul Chalim,” tambahnya.
(Para kiai yang hadir dalam Haul Muassisin (para pendiri) NU di Pondok Pesantren Bahrul Ulum Tambak Beras Jombang, Kamis (27/11/2021). Foto: M Mas'ud Adnan/ BANGSAONLINE.com)
Menurut dia, mereka mengikuti secara virtual.
Gus Hasib -panggilan Kiai Hasib Wahab Hasbulllah- menegaskan bahwa acara haul muassis NU ini tak ada kaitannya dengan kandidat Rais Am dan ketua umum PBNU siapa pun. "Sama sekali tak ada," kata Gus Hasib dengan nada keras. Ia mengaku netral.
Acara haul yang dipusatkan di Masjid Jamik Pesatren Bahrul Ulum Tambak Beras itu selain diikuti para kiai NU juga diikuti semua santri dan para gus dzurriyah Mbah Wahab – panggilan warga NU kepada Kiai Abdul Wahab Hasbullah.
Dalam acara yang dimulai sekitar pukul 19.50 WIB itu para kiai memimpin doa secara bergantian, termasuk Kiai Asep dan Kiai Marzuki Mustamar.