KOTA KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Pemkot Kediri tetap menggencarkan operasi nonyustisi meski Kota Kediri telah berada pada level 1 PPKM. Langkah itu dilakukan untuk mencegah munculnya kasus baru, mengingat Kota Kediri belum aman dari virus Covid-19.
Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar mengatakan, operasi nonyustisi akan terus dilakukan untuk mengiringi pemulihan ekonomi yang saat ini sedang berjalan.
BACA JUGA:
- Produk Unggulan Kota Kediri Pameran di Surabaya, Zanariah Ajak Masyarakat Datang dan Belanja
- Bacawali Kota Kediri Ronny Sarapan Bareng Said Aqil Siradj di Soto Pojok Jalan Dhoho
- Pemkot Kediri Undang 50 Guru UKS Ikuti Bimtek
- Dinas Pendidikan Kota Kediri Masifkan Sosialisasi Sambut PPDB 2024, Ini Alur Pendaftaran Siswa Baru
"Saat ini Pemkot Kediri fokus pada percepatan pemulihan ekonomi, namun kita tidak mengesampingkan faktor keamanan dan kesehatan. Kita terus mengingatkan masyarakat tentang 5M," ujar wali kota yang karib disapa Mas Abu, Minggu (24/10).
Pihaknya mengaku juga sudah menyiapkan beberapa langkah untuk antisipasi gelombang 3 Covid-19, antara lain menggencarkan vaksinasi lansia dan remaja, serta memantau dan mengevaluasi pelaksanaan pembelajaran tatap muka terbatas (PTMT).
Untuk antisipasi di hilir seandainya kembali terjadi lonjakan kasus Covid-19, pemkot sudah menyiapkan tempat tidur dan sarana faskes.
Sementara itu, Kepala Satpol PP Kota Kediri Eko Lukmono mengatakan, operasi yustisi nonyustisi ini dilakukan karena masyarakat cenderung mulai abai terhadap prokes, terutama dalam hal penggunaan masker.
"Saat giat stasioner, memang relatif baik. Namun saat mobiling, masyarakat mulai ada kecenderungan abai saat di tempat umum," ujarnya.
Karena itu, Satpol PP terus menggecarkan sosialisasi perda dan operasi, baik di jalan raya, pasar tradisional, dan area yang berpotensi kerumunan. Di samping memperbanyak penerapan Aplikasi PeduliLindungi di pusat perbelanjaan Kota Kediri. (uji/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News