"Layanan isoter ini tidak boleh kekurangan oksigen. Karenanya bantuan ini sangat penting bagi suplai terhadap layanan isoter di Jatim," ujarnya.
Oleh karena itu, lanjut Khofifah, keberadaan layanan isoter diharapkan dapat memenuhi suplai yang lebih komprehensif. Baik dari sisi kebutuhan oksigen, obat, tenaga kesehatan (nakes), dan terkoneksi dengan RS rujukan Covid-19 jika membutuhkan layanan lanjutan. Dengan demikian akan bisa menaikkan tingkat kesembuhan, serta menurunkan angka kematian di Jatim akibat Covid-19.
"Diharapkan dengan isolasi terpusat, maka jika ada kebutuhan oksigen bisa tersuplai, kebutuhan nakes bisa tersuplai, kebutuhan obat bisa relatif tersuplai, konektivitas dengan RS rujukan juga bisa terhubung," tandas gubernur perempuan pertama di Jatim tersebut.
Masih terkait oksigen, Khofifah menambahkan, isi ulang oksigen gratis tidak lagi bersifat stasioner. Saat ini pemprov telah meluncurkan mobile reaksi cepat untuk memberikan layanan gratis oksigen isi ulang yang saat ini di standby-kan di wilayah Madiun Raya.
"Kemungkinan Minggu (15/8/2021) selain stasioner, akan disiapkan mobile isi ulang oksigen gratis di wilayah Kediri Raya. Jadi format-format untuk bisa jemput bola pada layanan-layanan isi ulang oksigen gratis akan terus kami lakukan. Sementara yang stasioner juga akan tetap disiapkan," pungkasnya.
Sementara itu, Wakil Ketua Umum Bidang Kelautan dan Perikanan Kadin Indonesia Joseph Pangalila berharap bantuan oksigen cair, tabung oksigen, dan regulator ini bisa membantu situasi penanganan Covid-19 di Jatim.
Turut hadir pada kegiatan tersebut, antara lain Ketua Kadin Jatim Adik Dwi Putranto, Dirut RSUD Dr. Soetomo Surabaya, Direktur RSU Haji Surabaya, Kepala Disperindag Jatim, Kepala Dinas ESDM Jatim, dan jajaran Kadin Jatim. (*/zar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News