petugas menunjukkan stok darah yg baru. (Zuli Purwanto/BangsaOnline.com)
TULUNGAGUNG (BangsaOnline) - Palang Merah Indonesia Cabang Tulungagung kekurangan rata-rata 10 sampai 20 kantong darah setiap harinya. Hal tersebut terlihat dari permintaan kantong darah yang dalam sehari rata-rata mencapai 50 kantong.
Sementara, jumlah pendonor perharinya hanya 30 sampai 40 orang saja. Dikonfirmasi terkait hal itu, Humas PMI Tulungagung Sutikno Priono mengatakan, minimnya stok darah itu diakibatkan selama ini PMI Tulungagung tidak hanya melayani permintaan dari Tulungagung saja, melainkan juga dari Blitar dan Trenggalek. Apalagi sejak awal Januari lalu permintaan meningkat sampai 20 persen karena mewabahnya DBD.
"Kurangnya stok darah ini karena memang inputnya tidak sebanding dengan output. Ini dipicu salah satunya karena wabah DBD sehingga banyak yang mencari darah di sini, termasuk Blitar dan Tulungagung", kata Sutikno.
Untuk diketahui selama bulan Januari tahun ini, PMI Tulungagung sudah menghabiskan 424 kantong darah, dengan paling banyak permintaan adalah darah dengan golongan O.













