​Dua Nelayan Banyuwangi Hilang di Selat Bali Ketika Angkut Besi Galvalum

​Dua Nelayan Banyuwangi Hilang di Selat Bali Ketika Angkut Besi Galvalum Tim SAR saat melakukan pencarian dua nelayan Banyuwangi, Sabtu (3/10/2020). foto: ganda siswanto/ bangasonline.com

BANYUWANGI, BANGSAONLINE.com - Tim Pos Search and Rescue (SAR) atau Tim Pencarian dan Penyelamatan Banyuwangi mencari dua nelayan yang diduga hilang saat mengangkut bahan bangunan. Mereka hilang dalam perjalanan dari perairan pelabuhan Klatak Kecamatan Kalipuro Banyuwangi Jawa Timur menuju Pelabuhan Gilimanuk Provinsi Bali, mulai Sabtu (3/10) pagi.

Menurut Nurholis Majid, Komandan SAR dalam operasi pencarian nelayan dilakukan sesuai Standar Operasional Prosedure (SOP) yang ditetapkan. Tim bergerak dari pelabuhan Tanjungwangi Banyuwangi sekitar pukul 08.00 WIB pagi menyisir selat Bali ke arah Pelabuhan Gilimanuk Bali.

Menurut dia, operasi pencarian dilakukan dengan melibatkan 8 personel dibantu beberapa relawan. Unsur SAR terdiri dari Pos Pencarian dan Pertolongan Banyuwangi, Polsek Kalipuro, Koramil Kalipuro, Satpolair Ketapang, BPBD Banyuwangi, BSI Banyuwangi, Selam Banyuwangi, Pokmas Nelayan Ketapang, Mapala Banyuwangi, dan warga setempat.

Adapun identitas korban diketahui bernama Salim (50 tahun) warga Lingkungan Tanjung Gang Perasin RT 03 RW 03, Kecamatan Kalipuro, Kabupaten Banyuwangi dan Rofi (38 tahun) warga Lingkungan Tanjung Gang Perasin RT 04 RW 06, Kecamatan Kalipuro, Kabupaten Banyuwangi.

Majid menuturkan kronologi kejadian. Menurut dia, sekitar pukul 14.00 WIB, kedua korban mengirim besi galvalum menggunakan perahu jenis viber dari perairan Beach Klatak 8°10'33.47"S 114°23'29.65"T menuju ke Pelabuhan Gilimanuk Bali. Pada pukul 17.00 WIB, karena belum juga sampai, maka pihak keluarga berusaha melakukan pencarian kedua korban di perairan Gilimanuk Bali sampai dengan pukul 22.00 WIB, namun nihil.

Untuk mendukung operasi SAR yang dilakukan peralatan yang digunakan antara lain; truk personel (Giga), rigid inflatable boats, peralatan water rescue dan peralatan pendukung, medical kit 1 set, alat komunikasi 2 buah, GPS 1 buah dan, baju hazmat 2 buah.

“Operasi pencarian dilakukan mulai pukul 08.00 pagi sampai dengan melakukan istirahat di Kawasan Pelabuhan Boom Banyuwangi sekitar pukul 12.00 WIB hasilnya masih nihil. Kegiatan pencarian akan dilanjutkan sekitar pukul 12.30 dengan menyisir wilayah laut yang sudah dipetakan sebelumnya,” jelas Majid.

Dia menuturkan program pencarian akan dilaksanakan selama tujuh hari sesuai dengan SOP yang telah ditetapkan. Namun bisa diperpanjang dengan beberapa syarat dan ketentuan yang tentunya juga sudah ditetapkan oleh Basarnas Indonesia. (gda)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Pasutri di Nganjuk Terseret Arus Sungai, Suami Selamat, Istri Belum Ditemukan':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO