
SUMENEP (BangsaOnline) - Anggota Komisi B DPRD Kab. Sumenep, Suharinomo, menilai program yang ditangani Dishutbun terkait penanaman pohon di Hutan Kota Asta Tinggi dilakukan secara ala kadarnya atau asal-asalan, hal ini dilihat setelah pihaknya melakukan survey kelokasi kamis (22/1).
"Kita bisa melihat jarak pohon yang di tanam, penanaman itu terkesan tumpang tindih dan asal-asalan, itu sudah jelas menggunakan anggaran, jika demikian maka terkesan hanya buang-buang anggaran saja, selain itu juga tendon air yang sudah tidak berfungsi terkesan dibiarkan dan tidak ada upaya perbaikan", tegasnya.
BACA JUGA:
- Sopirnya Ditangkap Karena Narkoba, Waka DPRD Sumenep Usulkan Tes Urine untuk Anggota Dewan
- Bawa Sabu, Sopir Anggota DPRD Sumenep Ditangkap Satnarkoba Polres Sampang
- Pagar Jebol Akibat Aksi Demo Mahasiswa Belum Diperbaiki, DPRD Sumenep Sebut Tunggu SItuasi Aman
- Disbudporapar Kabupaten Sumenep Tuding Legislator Gagal Paham PP 57 Tahun 2021
Suharinomo menambahkan bahwa Pemerintah kurang memperhatikan taman kota tersebut. Sebab menurutnya, pemerintah harus serius menangani lahan yang sudah tidak produktif dengan mengelolanya dengan baik agar kelestarian alamnya dapat muncul.
Selain itu pihaknya meminta kepada pemerintah agar selektif membuat terobosan, apalagi bantuan yang nyata-nyata menggunakan anggaran uang APBD. Hal ini menjadi catatan penting bagi satker didalam mengelola anggaran yang diterimanya.
Simak berita selengkapnya ...