
Dalam proposal pengajuan bantuan tersebut, masing-masing sekolah mendapatkan dana Rp 100 juta untuk pembelian 7 komputer Pentium 4 dengan software, 7 meja komputer lengkap dengan printernya. Hanya saja, proposal tersebut disetujui untuk lima sekolah. Sehingga, dana bantuan yang dapat dicairkan senilai Rp 500 juta. Dari dana tersebut, Dadang hanya membelanjakan 173 juta untuk 7 komputer lengkap kepada lima sekolah. Sedangkan, ia masih memiliki sisa uang Rp 326 juta dari dana hibah yang tidak jelas kegunaannya.