KUTUK. Wartawan AJI Bojonegoro mengutuk aksi polisi yang menghajar jurnalis di Makassar. foto : eki/bangsaonline
BOJONEGORO (bangsaonline) - Puluhan insan pers Bojonegoro yang tergabung dalam Aliansi Jurnalis Independent (AJI) Kota Bojonegoro menggelar aksi solidaritas di depan kantor Satlantas Polres setempat. Aksi itu dilakukan atas buntut kekerasan kepada sejumlah jurnalis di Makasar yang dipukuli oleh anggota polisi saat peliputan demo menolak kenaikan harga BBM di Universitas Negeri Makasar yang terjadi Kamis (13/11).
Ketua AJI Bojonegoro Anas AG dalam orasinya menyampaikan, kekerasan terhadap jurnalis seharusnya sudah tidak terjadi di negeri ini. Sebab, jurnalis adalah corong bagi siapapun, tidak ada seorang jurnalis maka tidak akan ada sebuah informasi.
"Kami benar-benar mengutuk kekerasan yang dilakukan aparat kepolisian terhadap jurnalis di Makassar, mohon kepolisian di Bojonegoro untuk jangan sampai meniru aksi tidak manusiawi itu," tegasnya, Jumat (14/11/2014).
Semua wartawan yang berjumlah 22 orang melakukan orasi sambil membentangkan spanduk besar bertuliskan "Tolak Kekerasan Terhadap Jurnalis dan Usut Tuntas Pelaku Kekerasan". Aksi awak media Bojonegoro juga mendapat pengawalan ketat dari aparat kepolisian.
Setelah kurang lebih 45 menit melakukan orasi dan membagikan slebarakan kepada pengguna jalan, aksi awak media itu diterima Wakapolres Bojonegoro Kompol Ikhwanudin. Ikhwan mengatakan, semua aspirasi wartawan akan diakomodir dan disampaikan kepada pimpinan. Ia juga berjanji akan menjadikan kasus ini sebagai pembelajaran bersama, sehingga jangan sampai terulang kembali.
"Polisi dan media adalah komponen masyarakat, saya mendukung kerjasama dengan awak media," tegasnya.











