GRESIK (bangsaonline) - Polemik pengadaan mobil dinas (mobdin) untuk operasional
ketua komisi di DPRD Gresik yang sempat mencuat, tampaknya belum usai.
Pasalnya, masih ada anggota dewan yang ngotot perlu pengadaan mobdin
operasional komisi pada APBD 2015.
Alasannya, kebanyakan mobdin operasional komisi kondisinya sudah
memprihatinkan. 
"Iya memang ada yang terus meminta untuk pengadaan mobdin komisi, karena dalam PAK kemarin ditolak,” ujar salah satu sumber yang namanya tidak mau ditulis.
Sekadar diketahui, pada pembahasan P-APBD 2014 lalu, sudah ada rencana pengadaan mobdin operasional komisi. Namun, lantaran mendapat penolakan dan protes dari berbagai pihak, akhirnya pengadaan mobdin komisi dibatalkan dan dialihkan untuk kendaraan operasional eselon III-B. Nah, menjelang pembahasan R-APBD 2015, rencana pengadaan mobdin operasional komisi kembali mencuat.
AnggotaF-PKB DPRD Gresik Moh Syafi' AM SH tidak membantah hal tersebut. Sebab,beberapa pihak masih ngotot untuk melakukan pengadaan mobil dinas komisi. "Iya kayaknya pengadaan mobdin ini akan kembali diusulkan dalam R-APDB 2015 akibat kegagalan memasukan di P-APBD 2014 lalu,” ujarnya, Rabu (8/10/2014).
Dikatakan, ia tetap tidak sepakat dengan
adanya keinginan ini. Ia berjanji kalau nanti ada yang mengajukan
kembali.mobdin untuk ketua komisi kembali akan ditolak. "Kami akan menjadi
yang terdepan untuk menolak pengadaan mobdin komisi, karena ini belum terlalu
urgen,” ungkapnya. 
Terkait kondisi mobdin komisi yang
banyak mengalami kerusakan, menurut Syafi, hal tersebut sudah biasa. Sebab,
mobdin tersebut sudah digunakan selama lima tahun. "Kerusakan ini wajar,
soalnya sudah lima tahun, tetapi kan mobdin itu masih kendaraan operasional
sehingga bisa dilakukan perawatan,” katanya.
Kalau memang anggaran perawatan kurang, sambung Syafi', pihaknya meminta setwan mengambil anggaran dari PAK untuk melakukan perbaikan keseluruhan. Sehingga, selain menghemat pengeluaran anggaran, mobdin juga kelihatan baru lagi.
"Anggarkan saja Rp 40 juta permobil operasional komisi, nanti hasilnya
sudah kayak baru tetapi tidak banyak mengeluarkan uang,” ungkapnya. 
Ia menambahkan, selain menghemat APBD,
kalau nanti dilakukan mobdin, mobdin yang lama tak jelas rimbanya. Sebab, kalau
dialihkan kepada dinas lain juga belum tentu mau. "Memangnya ada yang mau
dikasih mobil rongsokan seperti itu, kalau saya mending dirawat saja,”
imbuhnya. 
                            
            
            
														
														
														
														
														
														
														
														
														









