TAIPEI, BANGSAONLINE.com - Untuk memenangkan Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden Joko Widodo-KH Ma’ruf Amin, Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA bersama Dra Khofifah Indar Parawansa, M.Si, terus bergerak menyasar negara-negara yang padat Tenaga Kerja Indonesia (TKI)-nya. Dengan biaya sendiri, Kiai Asep dan Khofifah terus menggelar Deklarasi Jaringan Kiai Santri Nasional (JKSN) di Malaysia, Hongkong dan di Taipei Taiwan.
JKSN adalah organisasi relawan pemenangan Jokowi-Ma’ruf yang didirikan Khofifah dan Kiai Asep yang deklarasi perdananya digelar secara meriah di area rumah pribadi Kiai Asep Saifuddin di Pacet, Mojokerto, Jawa Timur.
BACA JUGA:
- Dandim 0815 Mojokerto Silaturahim, Kiai Asep Tunjukkan Prestasi Santri Amanatul Ummah
- Projo Sampang Kawal Pembangunan 2 Jalan Poros Kabupaten Senilai Rp91 Miliar
- Besok, Presiden Jokowi Serahkan 10.323 Sertifikat Tanah di Banyunwangi
- Jokowi Gelar Nobar Timnas Indonesia Vs Uzbekistan di Istana, Sejumlah Menteri Saling Tebak Skor
Pada setiap acara JKSN selalu diawali dengan istighotsah atau doa bersama yang dipimpin langsung oleh Kiai Asep Saifuddin. Bahkan ketika deklarasi JKSN di Taipei Taiwan pada Ahad (23/12/2018) lalu, Kiai Asep mengawali dengan do’a atau tahlil untuk korban tsunami Banten dan Lampung.
Di Taiwan, deklarasi JKSN digelar di kawasan Taipei Main Station (TMS) dan dihadiri ratusan warga Indonesia yang bekerja di negara yang secara teknologi sudah sangat maju itu. “Indonesia sebenarnya bisa jauh lebih maju dari negara Hongkong, Taiwan dan negara lain. Karena potensi alamnya jauh lebih indah dan kaya. Tapi selama ini Indonesia mengalami problem pemimpin,“ tegas Kiai Asep saat memberikan taushiyah di hadapan warga WNI yang mayoritas memakai kaos putih bertulis JKSN dan bergambar Jokowi-Ma’ruf Amin.
Kiai Asep menjelaskan, selama ini pemimpin Indonesia tidak berorientasi kepada tasharraful imam alarra’iyah manutun bilmaslahah. Bahwa (kebijakan) seorang pemipin itu harus berorientasi kepada kesejahteraan rakyatnya.
Menurut Kiai Asep, baru pada kepemimpinan Jokowi kaidah tasharraful imam alarra’iyah manutun bilmaslahah itu teralisasi. Ia mencontohkan kebijakan Jokowi soal Freeport. “Sekarang saham freeeport 51.2 persen sudah dikuasai Indonesia yang sebelumnya hanya 9.36 persen,” ungkap Kiai Asep yang pendiri dan pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah Surabaya dan Pacet Mojokerto Jawa Timur.
Karena itu, menurut Kiai Asep, Jokowi harus memimpin Indonesia lagi 5 tahun ke depan. Setelah itu, kata Kiai Asep, dilanjutkan Khofifah Indar Parawansa. “Bu Khofifah cukup 5 tahun memimpin Jawa Timur. Setelah itu menggantikan Pak Jokowi sebagai presiden. Pada saat itulah Indonesia akan menjadi negara maju, adil, dan makmur,” tegas Kiai Asep dengan lantang yang kemudian diamini secara bergumuruh oleh para WNI di Taiwan.
Kiai Asep yang selalu membiayai sendiri setiap kampanye pemenangan Jokowi ini tidak hanya menyebut Khofifah presiden pasca Jokowi dalam orasinya, tapi juga disebut dalam doa-doa yang dipanjatkan. “Kita doakan Ibu Khofifah sukses memimpin Jawa Timur sehingga menjadi gubernur percontohan. Setelah 5 tahun memimpin Jawa Timur, kita usung jadi presiden,” kata Kiai yang dikenal sebagai ulama miliarder tapi dermawan yang kini memiliki 11 ribu santri.
Klik Berita Selanjutnya