Di mata Kerabat, Korban Pilot Pesawat Merpati Latih Sebagai Sosok Periang

Di mata Kerabat, Korban Pilot Pesawat Merpati Latih Sebagai Sosok Periang KENANGAN - Haris Yondi Adzakarahman . foto repro Nanang /BangsaOnline

SIDOARJO (BangsaOnline) – Pilot siswa yang meninggal dunia setelah pesawatnya jatuh di Desa Marengan Daya Kabupaten Sumenep, Haris Yondi Adzakarahman (21), merupakan sosok yang ceria dan periang. Bagi Fifin (50), salah satu kerabat korban, almarhum periang sejak masa kecilnya.

"Ketika ada masalah, almarhum dalam menyikapi setiap masalah selalu berfikir dengan mendalam dengan masalah yang dihadapinya dengan senang dan tenang, dan setau saya almarhum tidak pernah mengeluh setiap menghadapi maslah yang menimpanya. Apapun masalahnya itu," ucapnya saat di pemakaman umum Desa Bungurasih Kecamatan Waru, Sidoarjo. Sabtu (20/9/2014).


Meski, almarhum orang yang berpendidikan tinggi, almarhum tidak pernah merasa tinggi hati. "Dia memang mempunyai sifat yang rendah hati meskipun pendidikannya termasuk tinggi, yaitu di sekolah pilot. Dalam bergaul dengan teman-temannya sebayanya, almarhum juga dikenaltidak sombong pada teman lain yang pendidikannya dianggap lebih rendah," ungkapnya.

Fifin bercerita, almarhum mempunyai hobi makanan khas palembang, empek-empek. "Empek-empek itu makanan kesukaan almarhum semasa masih hidup," ujarnya. Masih teringat, ungkap Fifin, ketika dia sedang di Jakarta dalam proses sekolah di pilot Lion. "Saat di rumah saya, almarhum selalu minta dibikinkan makan khas empek-empek," ungkap perempuan yang mempunyai suami berasal dari Sumatera itu. Berawal dari itulah almarhum suka empek-empek.